Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/RMOL

Politik

Terlambat Hadiri Raker, Sri Mulyani Uraikan Asumsi RAPBN TA 2024

SENIN, 05 JUNI 2023 | 17:48 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akhirnya menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, dan Ketua DK OJK Mahendra Siregar dan Kepala BPS Margo Yuwono pada hari ini Senin (5/6).

Sri Mulyani terlambat menghadiri raker tersebut namun Wamenkeu Suahasil Nazara sempat menggantikan keterlambatannya.

Sri Mulyani pun meminta maaf atas keterlambatannya dalam raker yang membahas Pembahasan mengenai Asumsi Dasar dalam Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024; dan Pembentukan Panja Penerimaan dan Pertumbuhan dan Pembangunan Nasional.


Dia pun akhirnya mendapatkan giliran memaparkan RAPBN Tahun Anggaran 2024.

Dalam pemaparannya, Sri Mulyani menegaskan bahwa dalam APBN tahun 2024, pokok-pokok kebijakan fiskalnya adalah untuk mendukung berbagai macam prioritas nasional.

“Pendidikan antara Rp643,1 T hingga Rp695 T, Perlindungan Sosial (Perlinsos) kita antara Rp503,7 T hingga Rp546,9 T," kata Sri Mulyani.  

"Kalau kita lihat tadi angka-angka sebelum 2024 adalah di Rp470-an T, jadi ada kenaikan untuk Perlinsos. Terutama tadi untuk bisa menangani kemiskinan ekstrem,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, di sektor Kesehatan alokasi anggaran mencapai Rp187,9 T hingga Rp200,8 T. Menurut dia, besaran anggaran kesehatan ini juga relatif stabil meskipun sudah tidak ada Covid-19.

Sementara, Ketahanan Pangan juga diberikan alokasi cukup besar yakni Rp104,3 T-Rp124,3 T. Sedangkan infrastruktur alokasi anggaran paling besar yakni Rp396,9 T-Rp477,5 T.

“Kita akan terus menghubungkan terutama di Sumatera karena cukup besar anggaran untuk membangun jalan lintas Sumatera itu penggunaan APBN-nya luar biasa besar. Jadi sebetulnya yang mendapatkan APBN besar itu Sumatera dari sisi infrastruktur jalan tol," urainya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani berharap Sumatera akan menjadi daerah yang menyumbangkan gross lebih tinggi dan lebih stabil, karena asumsi ketergantungan hanya kepada Jawa menjadi bisa didistribusikan lebih adil dan merata ke daerah-daerah lain.

“Demikian Pimpinan dan Anggota Komisi XI yang kami hormati. Mohon maaf atas keterlambatan saya. Semoga ini juga bisa menjadi bahan untuk pembahasan dari asumsi APBN yang akan kita susun," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya