Berita

Kerusuhan yang meletus di Senegal pada Sabtu, 3 Juni 2023/Net

Dunia

Hindari Sebaran Ujaran Kebencian, Senegal Putus Akses Internet

SENIN, 05 JUNI 2023 | 13:27 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Senegal mengumumkan pemadaman akses ke layanan internet seluler di beberapa daerah, setelah serangkaian kerusuhan mematikan terjadi di negara itu selama tiga hari.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Minggu (4/6), pemerintah menyatakan bahwa pemadaman ini dilakukan karena maraknya penyebaran pesan kebencian di platform online.

Negara Afrika Barat itu telah diguncang oleh aksi protes keras selama tiga hari sejak Jumat pekan lalu, di mana 16 orang tewas, dan menjadi salah satu serangan kerusuhan sipil paling mematikan di negara itu dalam beberapa dekade.

Sebelumnya, pemerintah telah membatasi akses ke platform perpesanan tertentu pada pekan lalu, tetapi banyak orang berhasil menghindari pembatasan tersebut dengan menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) yang dapat menyembunyikan lokasi pengguna.

Namun, pemadaman internet segera diperluas untuk mencakup semua data pada perangkat internet seluler di beberapa daerah dengan waktu-waktu tertentu.

"Pemadaman internet seluler dilakukan pada jam-jam dan daerah tertentu karena adanya penyebaran pesan kebencian dan subversif," ujar pernyataan pemerintah, seperti dikutip Reuters, Senin (5/6).

Meskipun pernyataan pemerintah tidak merinci daerah mana yang terkena dampak atau pada waktu-waktu tertentu apa, namun warga di seluruh Dakar telah melaporkan bahwa mereka tidak dapat mengakses internet melalui jaringan seluler tanpa koneksi Wi-Fi mulai Minggu sore, yang merupakan waktu di mana protes umumnya memuncak.

Pemadaman internet merupakan langkah yang populer di kalangan pemerintahan di negara Afrika, sebagai upaya mereka untuk meredam perbedaan pendapat publik dan mengontrol penyebaran informasi saat terjadi ketidakstabilan.

Kelompok hak asasi manusia menyatakan bahwa tindakan itu telah melanggar kebebasan berbicara hingga berpotensi merusak ekonomi yang sudah rapuh.

"Pembatasan ini merupakan tindakan sewenang-wenang yang melanggar hukum internasional dan tidak dapat dibenarkan dengan alasan keamanan," tulis pernyataan Amnesty International dalam tanggapannya.

Kerusuhan yang terjadi di Senegal beberapa hari terakhir itu dipicu oleh hukuman dua tahun penjara yang dijatuhkan kepada tokoh oposisi populer, Ousmane Sonko, yang dianggap telah merusak kaum muda, karena kerap menyerukan aksi protes di negara itu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya