Berita

Representative Images/Net

Dunia

Alami Kondisi Mengerikan, Puluhan Warga Australia yang Terjebak di Suriah Tuntut Repatriasi

SENIN, 05 JUNI 2023 | 13:18 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Puluhan anak-anak dan wanita Australia yang terjebak dalam situasi mengerikan di Suriah berencana mengajukan kasus ke Pengadilan Federal agar dapat kembali pulang ke negaranya.

Pada Senin (5/6), Save the Children Australia dikabarkan akan mewakili 17 anak dan sembilan wanita dalam kasus tersebut, untuk dapat mengupayakan kepulangan mereka.

Para kritikus mengklaim bahwa puluhan warga negara Australia itu telah mengalami kondisi kehidupan yang tidak manusiawi dan mengerikan di kamp penahanan selama lebih dari empat tahun.


Sebagian besar dari mereka merupakan istri atau janda dari anggota teroris ISIS yang telah terbunuh atau dipenjara, dan atau mereka yang melakukan perjalanan ke Suriah baik secara paksa maupun sukarela, dengan membawa anak-anaknya.

Kepala Eksekutif Save the Children Australia, Mat Tinkler, menuturkan banyak orang-orang yang tidak bersalah, khususnya anak-anak yang hidup dalam keputusasaan dan sangat ingin pulang ke rumah.

Dalam kunjungannya ke kamp Roj di timur laut pada tahun lalu, Tinkler melihat anak-anak hidup dalam rasa sakit yang tak tertahankan karena luka tembak yang tidak terobati.

Untuk itu, ia mendesak kepada pemerintah federal agar dapat segera turun tangan dalam menangani masalah ini.

"Ini adalah anak-anak yang tidak bersalah dan tidak seharusnya dihukum atas tindakan orang tua mereka. Sebagai warga negara Australia, mereka berhak mendapatkan kesempatan yang sama dengan anak-anak Australia lainnya, seperti kesempatan untuk pulang, bersekolah, dan yang paling penting, merasa aman," ujarnya.

Pada Oktober 2022 lalu, pemerintah Australia dilaporkan telah memulangkan 13 anak dan empat perempuan, dalam proses repatriasi itu. Upaya tersebut menurut Tinkler telah membuktikan bahwa pemerintah masih peduli dan dapat memberikan bantuan kepada warganya saat mereka membutuhkan.

“Pemulangan Oktober lalu meningkatkan harapan anak-anak yang tersisa bahwa mereka juga akan segera keluar dari bahaya,” tambahnya.

Dalam kasus ini, Save The Children sendiri akan menjadi wali litigasi atau pihak yang akan mewakili puluhan pengungsi dalam kasus tersebut karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengajukan gugatannya sendiri.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya