Berita

Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto/Ist

Politik

Mimpi Bung Karno Soal Polisi: Kuatkan Karakter Pengayom Masyarakat, Bukan Militeristik

SENIN, 05 JUNI 2023 | 07:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Institusi Kepolisian ternyata punya tempat yang spesial di hati Bung Karno. Bukan hanya karena mereka menjadi penyelamat nyawanya saat berbagai ancaman pembunuhan datang menghampiri. Tapi karena Kepolisian punya karakter yang khas: Mengayomi Masyarakat dan Pejuang Kemerdekaan Sejati.

"Penegakan Hukum tapi juga pengayom masyarakat, memang itu karakter yang unik di polisi Indonesia," ungkap Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto, dalam Podcast Bung Karno Series "Ternyata Tugas Polisi Bukan Cuma Tegakkan Hukum" di kanal YouTube BKN PDI Perjuangan, yang dikutip Redaksi, Senin (5/6).

Berdasar awal sejarah pembentukannya, lanjut Andi, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) diisi tiga klaster pasukan. Pertama, Polisi Istimewa (sekarang Brimob, Red) dengan M. Yasin sebagai pimpinannya. Kedua, para pamong praja. Dan ketiga, laskar rakyat beserta barisan pelopor kemerdekaan Indonesia.

"Polisi diarahkan untuk melaksanakan fungsi Bhayangkara Negara dengan dua karakter utamanya pengayom masyarakat dan penjaga ketertiban umum," jelas Andi.

Hal tersebut tak lepas dari tiga pimpinan Polri di awal pembentukan dan proses pemisahan Polri dan TNI yang digagas Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

"RS Soekanto meletakkan sendi-sendi polisi sipil yang modern, Hoegeng yang bersih dan berintegritas, dan Awaloedin Djamin yang meletakkan pondasi Tribrata Polri," tutur lulusan Industrial College of Armed Force Amerika Serikat ini.

"Karakter kepamongprajaan harus kuat di polisi negara dan tidak bergaya militeristik. Ini yang dirancang RS Soekanto dan diturunkan ke muridnya, Hoegeng," imbuhnya.

Namun demikian, harus diakui juga, institusi Kepolisian yang punya karakter unik ini tetap memiliki beragam masalah. Karena itulah, kata Andi, solusi terbaik harus datang dari pucuk pimpinannya.

Sebab, organisasi bermodel gabungan karakter paramiliter dan pamong praja ini mengenal hierarki dan menjadikan teladan sebagai panduan yang nyata.

"Karakter dari pemimpin teladan seperti RS Soekanto, Hoegeng, M. Yasin, dan Awaloedin Djamin harus dilihat kembali dan diperkuat. Pucuk pimpinannya yang harus menjadi teladan. Dia yang harus memandu dan memberi contoh," demikian Andi Widjajanto.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya