Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jamaah Ahli Toriqoh Muktabaroh lndonesia (JATMI) Provinsi Lampung, Gus Haris/RMOLLampung
Salah satu pejuang yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jamaah Ahli Toriqoh Muktabaroh lndonesia (JATMI) Provinsi Lampung, Gus Haris, menyesalkan terjadinya konflik di internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lampung Tengah akhir-akhir ini.
Menurut Gus Haris, langkah yang diambil Ketua DPC PKB Lamteng, Ardito Wijaya, terkait nomor urut salah satu Bacaleg adalah langkah yang tidak tepat. Sehingga memicu kekisruhan dan kekecewaan Kader di internal partai.
Pemicu kekecewaan dan kisruh itu, lanjutnya, karena ada salah satu kader pendatang baru yang notabene tidak pernah berkontribusi untuk Partai, namun diduga mendapat keistimewaan dari Ketua DPC PKB Lamteng, dengan memberikan nomor urut 1.
"Pemberian nomor urut teratas itu tentunya memiliki dasar, kualifikasi, dan pertimbangan yang matang. Seperti contoh Kader yang dianggap telah banyak memberikan kontribusi untuk membesarkan Partai, dan telah berpengalaman dalam menjalankan mesin partai," ujar Gus Haris, saat ditemui
Kantor Berita RMOLLampung di kediamannya, Minggu (4/6).
Hal itulah, kata Gus Haris, yang menjadi dilema, dan tentunya sangat sensitif sekali bagi umat, dan warga PKB. Meskipun dirinya bukan bagian dari pengurus PKB Lamteng, tetapi dirinya merupakan salah satu yang pernah bersama-sama berjuang membesarkan PKB di awal-awal lahirnya PKB pada pertengahan 1998.
Bahkan dia menjelaskan salah satu penyebab terjadinya polemik di internal Partai disebabkan, perbedaan ideologi dari para anggotanya, perbedaan pelaksanaan kebijaksanaan, atau persaingan kepemimpinan dalam partai itu sendiri.
"Saya sendiri sampai saat ini masih dilema atas sikap yang diambil Ketua DPC. Terkait apa alasannya memberikan nomor urut 1 itu kepada kader yang belum berpengalaman di partai, bahkan kabarnya sebagai pendatang baru di Parpol," ungkapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Ketua Dewan Syuro PKB, Slamet Anwar, diberikan nomor urut 4 meski yang bersangkutan sudah dua kali mengikuti kontestasi Pileg, bahkan pernah menjabat sebagai Ketua DPC PKB Lamteng. Bahkan hingga saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD aktif di Kabupaten yang berjuluk Beguwai Jejamo Wawai itu.
Bahkan Ketua DPW JATMI Lampung ini mengatakan, bila hal ini dibiarkan berlanjut, tentunya akan mengancam keberlangsungan roda PKB Lamteng ke depan.
Untuk itu, dirinya berpesan kepada Ardito Wijaya untuk menjalankan roda organisasi kepartaian dengan baik, arif, dan bijaksana, bila ingin berjuang untuk membesarkan PKB.
"Tetapi kalau ingin mencari jabatan, jangan harap PKB ini akan bisa menjadi apa yang sudah dicita-citakan oleh para masis PKB itu sendiri," pungkasnya.