Berita

Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan/Net

Dunia

Takut Dijauhi Negara Lain, Armenia Tegaskan Tidak Dukung Rusia di Perang Ukraina

SABTU, 03 JUNI 2023 | 13:24 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Meski memiliki hubungan dekat, Armenia memilih untuk tidak mendukung Rusia dalam perangnya dengan Ukraina.

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan bahwa dirinya khawatir tentang dampak krisis militer tersebut terhadap hubungannya dengan negara lain.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (2/6) Pashinyan menegaskan kembali posisi Armenia yang tidak akan menjadi sekutu siapa pun dalam perang Ukraina.

"Kami bukan sekutu Rusia dalam perang Ukraina. Kamis cemas karena konflik itu secara langsung mempengaruhi semua hubungan luar negeri kami," tegas Pashinyan, seperti dimuat Swissinfo.

PM Armenia mengaku negaranya seperti terjebak di antara konflik dua negara. Barat menjauh karena menganggap ada hubungan spesial dengan Rusia. Sementara Moskow juga menjaga jarak karena perangnya tidak didukung.

"Rusia melihat kami bukan sekutu mereka dalam perang Ukraina, dan ternyata kami bukan sekutu siapa pun dalam situasi ini. Ini berbahaya untuk Armenia," kata Pashinyan.

Mantan penasihat Kremlin Sergei Markov menyebut keputusan Pashinyan hanya akan membawa Armenia menjauh dari persahabatannya dengan Rusia dan mendekat ke pelukan Barat.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjawab dengan hati-hati, bahwa Moskow telah mencatat apa yang dikatakan Armenia dan akan memperhitungkannya. Tetapi tetap akan melanjutkan hubungan kerja sama.

“Kami tahu bahwa ada nuansa tertentu dalam pendekatan Armenia terhadap konflik atas Ukraina. Kami memperhitungkannya, kami mengetahuinya," kata Peskov.

Armenia merupakan negara kecil bekas Soviet yang memiliki hubungan keamanan dan ekonomi yang sangat erat dengan Rusia.

Hubungan keduanya menguat karena perselisihan selama puluhan tahun dengan negara tetangga Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh.

Armenia adalah anggota aliansi militer Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Rusia, sedangkan Azerbaijan tidak.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya