Berita

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, dan Ganjar Pranowo/Ist

Politik

Ganjar Bisa Mengulang Kesedihan Megawati

SABTU, 03 JUNI 2023 | 10:17 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

. Kesedihan Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri, atas persoalan di Papua yang tak kunjung usai, dinilai anomali.

Megawati sama saja tidak mengakui kinerja petugas partainya, Joko Widodo, sebagai presiden dua periode, dalam mengatasi persoalan Papua.

Namun, di balik kesedihannya, Mega justru kembali menunjuk petugas partai yang bertipikal sama dengan Jokowi untuk menjadi Capres, Ganjar Pranowo.


Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, penunjukan Ganjar sebagai Capres PDIP sama saja memperlihatkan Mega tidak belajar dari pengalaman saat mengusung Jokowi.

Jokowi dan Ganjar sama-sama dipilih sebagai calon pemimpin berdasar popularitas, bukan atas dasar ideologis yang bisa menjalankan amanat partai.
 
“Kesedihan Megawati terkait Papua potensial terulang, karena tokoh yang ia usung di Pilpres 2024 miliki kesamaan, yakni mengacu popularitas semu, bukan karena kapasitas dan pengujian kepemimpinan,” kata Dedi Kurnia Syah, kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Sabtu (3/6).

Bahkan, kata Dedi, dengan mengusung Ganjar Pranowo, justru jauh dari perjuangan ideologis yang selama ini digenggam erat PDIP dan Megawati.

“Sepanjang memimpin Surakarta Jokowi berhasil populer karena citra sederhana, bukan keberhasilan membangun. Begitu juga Ganjar, tidak miliki riwayat sepadan dengan rival terkait kinerja,” ungkap pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Jika benar-benar serius mengutamakan ideologi partai, PDIP seharusnya konsisten mengusung Puan Maharani yang lebih ideologis dan memiliki rekam jejak kinerja nyata, meski secara popularitas di bawah Ganjar.

“Harusnya Puan Maharani yang lebih berperan, selain karena kuat ideologinya, juga miliki catatan kinerja yang baik di skala nasional,” pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya