Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Berkat India, Keuntungan Minyak Rusia Melonjak di Tengah Sanksi Barat

SABTU, 03 JUNI 2023 | 06:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di tengah berbagai sanksi Barat yang membelitnya, laba bersih produsen minyak terbesar Rusia, Rosneft, justru mengalami lonjakan sebesar 45,5 persen pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya, hingga mencapai 323 miliar rubel (4 miliar dolar AS) berkat kenaikan produksi.

Rosneft melaporkan, produksi minyak dan gas pada kuartal pertama meningkat 0,8 persen dari Oktober hingga Desember, melebihi empat juta barel per hari. Produksi di proyek Sakhalin-1 di Timur Jauh Rusia juga melonjak 180 persen kuartal ke kuartal.

CEO perusahaan Igor Sechin memperingatkan bahwa operasi akan lebih dipengaruhi oleh keputusan Moskow untuk mengurangi produksi minyaknya sebesar 500.000 barel per hari, atau sekitar 5 persen, untuk meningkatkan pasar minyak global.


“Meskipun pemotongan itu tidak banyak berpengaruh pada hasil Q1 2023, itu akan berdampak kuat pada hasil kuartal berikutnya,” kata Sechin, seperti dikutip dari RT, Jumat (2/6).

Rosneft mengaitkan kenaikan laba dengan peningkatan penjualan energi ke India dan negara bagian bersahabat lainnya.

India, importir minyak mentah terbesar ketiga di dunia, menggenjot pembelian minyak Rusia tak lama setelah dimulainya operasi militer Moskow di Ukraina dan sanksi Barat berikutnya. New Delhi telah berulang kali menekankan bahwa keamanan energi adalah prioritas utamanya.

India telah memilih untuk tidak menyerah pada tekanan Barat dan terus menimbun pasokan Rusia, bahkan setelah batasan harga G7 untuk minyak Rusia mulai berlaku akhir tahun lalu.

Sechin baru-baru ini mengatakan bahwa Moskow dan New Delhi telah sepakat untuk secara substansial meningkatkan pasokan minyak mentah ke India dan mendiversifikasi nilainya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya