Kondisi yang tidak manusiawi dan sangat merendahkan dikeluhkan oleh para tahanan yang berada di sel Haiti.
Hal tersebut disampaikan oleh kelompok hak asasi manusia RNDDH, Kamis (1/6), dengan mengatakan bahwa mereka melihat sendiri kondisi tahanan yang memprihatinkan saat mengunjungi enam sel di negara itu.
Di komisariat polisi Port-au-Prince, RNDDH mengatakan, 92 tahanan berada di dua sel kotor, di mana ruangan itu seharusnya hanya digunakan untuk menampung 10 orang selama maksimal 48 jam sebelum sidang pengadilan. Namun, banyak dari mereka yang ditahan di ruangan sempit selama berbulan-bulan.
“Orang-orang ini ditahan dalam kondisi yang tidak manusiawi, merendahkan, di pusat penahanan yang kotor, sempit dan memuakkan yang diubah menjadi penjara, meskipun faktanya ruangan itu tidak dibangun atau diperlengkapi untuk tujuan ini,” kata RNDDH yang mengecam kondisi para tahanan itu, seperti dimuat
Reuters, Jumat (2/6).
Kantor kejaksaan dan kepolisian nasional Haiti sejauh ini tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Namun, kelompok hak asasi itu lebih lanjut mengatakan banyak tahanan di stasiun Port-au Prince yang tidak diberikan kunjungan, yang membuat mereka tidak mendapatkan akses ke makanan dan air yang biasanya dibawa oleh kerabat mereka. Ini tidak jarang membuat para tahanan kehilangan nutrisi, karena jarang mendapat makanan yang baik.
Antara Januari dan April tahun lalu, PBB sendiri telah mencatat 54 kematian akibat malnutrisi di penjara Haiti.
Kelompok HAM mendesak tindakan segera dari sistem peradilan di Haiti yang telah berjuang selama bertahun-tahun dalam menghadapi pemogokan oleh stafnya untuk memperbaiki sistem mereka demi kenyamanan para tahanan dan para staf yang bertugas.
Sejak negara itu mengalami peningkatan kekerasan oleh gerombolan bersenjata, dorongan krisis kemanusiaan dan keruntuhan ekonomi telah menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi dan memicu meningkatnya kasus kriminal di negara tersebut.