Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kelompok HAM Kecam Kondisi Memprihatinkan di Penjara Haiti

JUMAT, 02 JUNI 2023 | 13:24 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kondisi yang tidak manusiawi dan sangat merendahkan dikeluhkan oleh para tahanan yang berada di sel Haiti.

Hal tersebut disampaikan oleh kelompok hak asasi manusia RNDDH, Kamis (1/6), dengan mengatakan bahwa mereka melihat sendiri kondisi tahanan yang memprihatinkan saat mengunjungi enam sel di negara itu.

Di komisariat polisi Port-au-Prince, RNDDH mengatakan, 92 tahanan berada di dua sel kotor, di mana ruangan itu seharusnya hanya digunakan untuk menampung 10 orang selama maksimal 48 jam sebelum sidang pengadilan. Namun, banyak dari mereka yang ditahan di ruangan sempit selama berbulan-bulan.

“Orang-orang ini ditahan dalam kondisi yang tidak manusiawi, merendahkan, di pusat penahanan yang kotor, sempit dan memuakkan yang diubah menjadi penjara, meskipun faktanya ruangan itu tidak dibangun atau diperlengkapi untuk tujuan ini,” kata RNDDH yang mengecam kondisi para tahanan itu, seperti dimuat Reuters, Jumat (2/6).

Kantor kejaksaan dan kepolisian nasional Haiti sejauh ini tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Namun, kelompok hak asasi itu lebih lanjut mengatakan banyak tahanan di stasiun Port-au Prince yang tidak diberikan kunjungan, yang membuat mereka tidak mendapatkan akses ke makanan dan air yang biasanya dibawa oleh kerabat mereka. Ini tidak jarang membuat para tahanan kehilangan nutrisi, karena jarang mendapat makanan yang baik.

Antara Januari dan April tahun lalu, PBB sendiri telah mencatat 54 kematian akibat malnutrisi di penjara Haiti.

Kelompok HAM mendesak tindakan segera dari sistem peradilan di Haiti yang telah berjuang selama bertahun-tahun dalam menghadapi pemogokan oleh stafnya untuk memperbaiki sistem mereka demi kenyamanan para tahanan dan para staf yang bertugas.

Sejak negara itu mengalami peningkatan kekerasan oleh gerombolan bersenjata, dorongan krisis kemanusiaan dan keruntuhan ekonomi telah menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi dan memicu meningkatnya kasus kriminal di negara tersebut.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya