Berita

Ketua Petisi 28 Haris Rusly Moti/Net

Politik

Soal Proporsional Tertutup, Haris Rusly Moti: Reformasi Seperti Mobil Rakitan, Mogok di Jalan Sudah Biasa

JUMAT, 02 JUNI 2023 | 08:51 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Sistem proporsional terbuka yang digunakan dalam pemilu legislatif saat ini bukan terjadi by design, tapi by accident. Sistem ini juga merupakan produk dari Mahkamah Konstitusi (MK).

Begitu jelas Ketua Petisi 28 Haris Rusly Moti menanggapi isu politik kepemiluan yang sedang berkembang saat ini, di mana MK sedang bersiap apakah akan kembali pada sistem proporsional tertutup.

Dia mengurai bahwa sistem proporsional terbuka muncul ketiga seorang warga negara yang bernama M. Sholeh mengajukan gugatan di tahun 2008.


Kala itu, M. Sholeh yang merupakan caleg PDIP di dapil Jawa Timur tidak terima ditaruh di nomor bawah. Gugatannya didaftarkan ke MK dengan nomor perkara 24/PUU-VI/2008.

“Ketika gugatan ini dilayangkan, nomor urut caleg juga sudah ditetapkan. Dhilalahnya, MK yang bertugas menguji norma kabulkan gugatan Sholeh. Banyak caleg kaya yang sudah beli nomor kepala tiba-tiba nggak jadi,” terang Haris Rusly Moti kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat pagi (2/6).

Menurutnya, reformasi memang seperti mobil rakitan. Semua onderdil diambil dari barang bekas yang kemudian disatukan. Sehingga, mogok di jalan merupakan hal yang sudah biasa.

Kembali ke soal sistem pileg, Haris Rusly Moti menilai bahwa azas atau norma demokrasi yang dianut bangsa Indonesia adalah kekeluargaan, bukan individualisme.

Jika kemudian seluruh orang diminta untuk berbenturan satu sama lain seperti saat ini, lalu mereka mengeksploitasi isu-isu agama dan kesukuan, menggunakan duit dan kekuasaan untuk beli kursi, maka hal itu bukan cerminan dari Pancasila.

“Tapi dalam soal ini saya netral saja, karena tidak kaitannya dengan kepentingan rakyat,” demikian Haris Rusly Moti.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya