Berita

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin/Net

Dunia

Soroti Undangan Washington, Pakar Militer China: AS Asal-asalan dan Pura-pura Ingin Bicara dengan China

KAMIS, 01 JUNI 2023 | 15:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Hubungan militer antara China dan AS telah mencapai titik terendah, kata seorang pakat militer China, menanggapi gagalnya pertemuan Menteri Pertahanan Nasional Li Shangfu dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin yang direncanakan Washington di sela-sela Dialog Shangri-La ke-20.

"Ini mengingat provokasi AS yang terus menerus, termasuk pengintaian jarak dekat di pinggiran China dan permainan kartu Taiwan yang tidak bermoral," kata Song Zhongping, kepada Global Times.

Menurutnya, dengan ketegangan yang selalu terjadi yang kebanyakan dimulai dari Washington, menjadi salah satu alasan China menolak undangan tersebut.


"Terhadap latar belakang ini, ketika memasang wajah proaktif tentang mencoba berbicara dengan China, tujuan akhir AS bukanlah tentang pertemuan itu sendiri, tetapi membuat pertunjukan munafik untuk audiensi baik di dalam maupun luar negeri," kata Song.

Tujuan seperti itu, menurut Song, bahkan jika memang terjadi pertemuan, maka tidak akan menghasilkan apa pun.

"AS terlalu asal-asalan untuk berpura-pura ingin berbicara. Untuk membuat pertemuan terjadi dan diperhitungkan, AS perlu menunjukkan lebih banyak ketulusan," lanjut Song.

Ketegangan antara Beijing dan Washington telah membara karena serangkaian tindakan AS yang memprovokasi China, terutama masalah Taiwan.

AS juga dianggap telah menghasut Taiwan untuk menolak reunifikasi dengan menjual senjata ke pulau Taiwan, menambah atau memperluas pangkalan militer di Filipina dan Australia, berencana untuk mengerahkan marinir bersenjata rudal di sepanjang kepulauan Okinawa Jepang, dan mengadakan latihan skala besar, yang semuanya menargetkan China.

Para ahli berpendapat AS paling tidak peduli tentang perdamaian dan stabilitas di kawasan itu, sambil memusatkan perhatian pada hegemoni globalnya.

Senada dengan Song, beberapa ahli lainnya mengatakan, kehadiran Menhan Li di Dialog Shangri-La adalah hal yang berbeda. Ini menunjukkan PLA bersedia untuk berbicara dengan negara-negara kawasan, dan bersama-sama mengejar stabilitas dan kemakmuran Asia, tidak seperti AS, yang sibuk menabur benih ketegangan, kekacauan, dan bahkan konfrontasi di kawasan.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Nasional China, Kolonel Senior Tan Kefei pada Senin sore (29/5) waktu Beijing, mengumumkan bahwa Menhan Li akan menghadiri Dialog Shangri-La IISS ke-20 dan mengunjungi Singapura dari Rabu hingga Minggu.

Siaran pers IISS berbunyi bahwa institut "dengan senang hati mengumumkan" bahwa Li akan menyampaikan pidato utama selama dialog pada Minggu pagi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya