Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Hongaria Bebaskan Ratusan Warga Ukraina yang Terlibat Kasus Perdagangan Manusia

KAMIS, 01 JUNI 2023 | 10:54 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dalam waktu dekat, pemerintah Hongaria memutuskan untuk membebaskan ratusan narapidana asing yang terlibat kasus perdagangan manusia.

Menurut Direktorat Penjara Hongaria (BvOP), pembebasan 777 warga asing yang sebagian besar berkebangsaan Ukraina, Serbia, dan Rumania, dilakukan karena penjara terlalu sesak untuk menampung mereka semua.

Ratusan napi yang memenuhi syarat tersebut akan dibebaskan dan harus meninggalkan Hongaria dalam waktu 72 Jam.


"Jika mereka masih berkeliaran melebihi batas waktu tersebut, maka mereka harus tetap di penjara selama masa hukuman penuh," bunyi pengumuman BvOP, seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (1/6).

Dikatakan BvOP, langkah pembebasan napi menuai protes dari negara tetangga Austria. Sebab, jika para napi dibebaskan, maka mereka akan dengan mudah menuju negara lain di Uni Eropa.

"Ada ancaman keamanan yang serius dari pembebasan narapidana tersebut. Pasalnya, Hongaria memang merupakan jalur transit utama yang mereka gunakan menuju jantung Eropa," jelasnya.

BvOP mengungkap, selain karena tempat yang sudah penuh, memenjarakan warga negara asing telah menghabiskan miliaran forint di penjara Hongaria setiap tahunnya.

Banyak migran yang tertarik menuju Uni Eropa melalui Hongaria. Meskipun negara tersebut telah meningkatkan keamanan perbatasan dengan membangun pagar baja sejak 2015 lalu.

Sebab, para migran yang berhasil sampai di Hongaria, mereka dapat bergerak melintasi perbatasan dengan leluasa karena berada di dalam zona Schengen untuk menuju negara kaya di Eropa seperti Austria.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya