Sandiaga Salahuddin Uno/RMOL
Mantan Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno mengaku tidak cocok dengan konsep perubahan. Tetapi, dia lebih cocok dengan konsep percepatan dan kelanjutan.
Hal ini menyiratkan, bahwa Sandiaga memiliki misi lebih nyaman dengan kubu Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto ketimbang dengan Anies Baswedan yang diusung Koalisi perubahan untuk Persatuan (KPP).
Hanya saja, Sandiaga Uno mengatakan sebatas ketidakcocokannya dengan konsep perubahan berdasarkan pengalaman. Dia tidak secara gamblang, soal tidak suka itu akan bermuara pada koalisi mana.
"Ini berdasarkan data yang saya miliki dan pengalaman yang saya lalui selama ada di kabinet Indonesia maju," kata Sandiaga di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5).
Menurutnya, pemimpin ke depan harus melanjutkan pembangunan yang saat ini sudah dilakukan Presiden Joko Widodo bukan melakukan perubahan.
"Dan capaian-capaian yang berbuah terhadap tingkat kepuasan kepada pemerintah Jokowi di angka hampir 80 persen," katanya.
Sama seperti pengalamannya membangun DKI Jakarta yang berusaha melanjutkan program Basuki Tjahaja Purnama ketika bersama Anies Baswedan dahulu. Meskipun harus berhenti di tengah jalan.
"Di tengah-tengah Pilgub DKI kita akhirnya mengubah narasi kita bahwa kita akan melanjutkan program-program Pak Ahok yang bagus waktu itu, KJP tapi kita perbaiki, KJP plus, KJS, KJS Plus," ujarnya.
"Beberapa program-program unggulan kita justru teruskan karena ini yang telah dipotret, tingkat kepuasan masyarakat yang sangat tinggi kepada pemerintah angka 80 persen," pungkasnya.