Berita

Jenderal Korps Marinir John Allen /Net

Dunia

Jenderal Senior AS Ingatkan Barat agar Tidak Menekan Ukraina untuk Luncurkan Serangan Balik

RABU, 31 MEI 2023 | 11:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Konflik antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung lebih dari satu tahun terus memanas, di tengah besarnya dukungan dan dorongan Barat yang semakin mengalir untuk Kyiv.

Jenderal John Allen, mantan kepala pasukan AS di Afghanistan, menyoroti situasi tersebut dalam wawancaranya dengan The National pada Selasa di sela-sela forum pertahanan di ibukota Slovakia, Bratislava.

Allen yang juga memimpin NATO mengatakan, jika barat terus menekan Kyiv untuk meluncurkan serangan balasan terhadap Rusia maka hasilnya akan kurang optimal.  

"Tinggalkan mereka sendiri. Biarkan mereka melakukannya saat mereka siap,” ujarnya, meminta agar Barat berhenti menekan pasukan Kyiv.

Yang dipertaruhkan, kata Allen, adalah nyawa tentara Ukraina dan kredibilitas militer Ukraina.

"Sebagian besar orang Eropa mendukung Ukraina dalam perangnya melawan Rusia, tetapi dukungan menurun di beberapa negara tetangga seperti Slovakia," ujarnya.

“Yang lebih buruk yang bisa terjadi adalah jika kita memaksa mereka pergi lebih awal dan mereka mendapatkan hasil yang kurang optimal. Maka tidak ada yang bisa disalahkan selain diri kita sendiri, dan banyak pasukan Ukraina yang luar biasa akan membayar harganya untuk itu," kata pensiunan jenderal itu.

Amerika adalah sekutu militer Ukraina yang paling penting dan telah memberi negara yang dilanda perang itu bantuan militer hampir 38 miliar dolar AS sejak invasi Rusia tahun lalu.

Ukraina diperkirakan akan melancarkan serangan balasan musim semi tetapi Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan awal bulan ini negaranya membutuhkan lebih banyak waktu untuk bersiap.

Ada spekulasi di kalangan pejabat senior Eropa yang menghadiri forum GlobSec, organisasi non-pemerintah yang berbasis di Bratislava, tentang apa yang dapat dicapai oleh operasi militer skala besar seperti itu.

Banyak yang berharap Ukraina mendapatkan kembali semua wilayahnya yang diduduki oleh Rusia, termasuk Krimea. namun, Allen telah memperingatkan bahwa Ukraina mungkin memerlukan beberapa serangan balasan, bukan hanya satu, dan itu sangat berisiko.

“Kita harus sangat berhati-hati dalam mengasumsikan 'serangan baik' ini. Ini akan menjadi pukulan besar yang menentukan kejatuhan Rusia, katanya.

Rusia akan menerima pukulan yang mengerikan, tetapi melewati sabuk rintangan itu itu pertarungan yang sulit, menurutnya. Hambatan yang dihadapi militer Ukraina termasuk beberapa baris parit anti tank, gigi naga, kawat berduri, serta posisi yang dibentengi dengan baku tembak yang saling mengunci.

Allen tidak mengungkapkan negara mana yang diyakini telah menekan Kyiv. Namun, Presiden Ceko Petr Pavel mengatakan pada bulan Maret bahwa Ukraina perlu melancarkan serangan balasan besar-besaran dalam beberapa bulan ke depan dan jika gagal, akan sangat sulit untuk mendapatkan dana untuk yang berikutnya.

Di forum yang sama di GlobSec, Sekretaris Negara untuk Pertahanan Ukraina Kostiantyn Vashchenko mengatakan serangan balasan akan dimulai dalam beberapa hari.

Vashchenko menggambarkan diskusi tentang serangan itu sebagai bagian dari perang psikologis Ukraina melawan Rusia. Menurutnya, Rusia saat ini sedang gugup menunggu serangan Ukraina.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya