Berita

Menteri Dalam Negeri India Amit Shah mengadakan pertemuan dengan Ketua Menteri negara bagian Nongthambam, Biren Singh, dan organissi masyarakat sipil pada Selasa 30 Mei 2023/Net

Dunia

India Janji Beri Santunan Rp 179 Juta untuk Keluarga Korban Kekerasan Etnis di Manipur

RABU, 31 MEI 2023 | 07:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah India pada Selasa (30/5) berjanji memberikan kompensasi sebesar satu juta rupee (setara 179,8 juta rupiah) kepada keluarga korban kekerasan antar etnis di negara bagian Manipur.

Sedikitnya 75 orang tewas sejak 3 Mei selama bentrokan antara kelompok Meitei dan Kuki atas kebijakan baru pemerintah yang dapat memberikan hak yang lebih besar kepada Meiteis yang mayoritas beragama Hindu.

Keputusan Selasa diambil oleh pemerintah lokal dan federal setelah Menteri Dalam Negeri India Amit Shah bertemu dengan Ketua Menteri negara bagian Nongthambam Biren Singh selama kunjungan ke negara bagian itu. Sampai saat ini, beberapa distrik tetap berada di bawah jam malam dan larangan internet.


Selain uang, pemerintah juga berjanji untuk memberikan pekerjaan kepada salah satu anggota keluarga almarhum.

Shah, yang tiba pada Senin malam untuk kunjungan empat hari, berkeliling negara bagian pada hari Selasa. Dia kemudian mengadakan pertemuan dengan sekelompok pemimpin perempuan dan perwakilan organisasi sipil.

“Melakukan diskusi yang bermanfaat dengan anggota organisasi masyarakat sipil yang berbeda hari ini di Imphal. Mereka menyatakan komitmen mereka untuk perdamaian dan meyakinkan bahwa kita bersama-sama akan berkontribusi membuka jalan untuk memulihkan keadaan normal di Manipur,” cuit Shah di Twitter setelah pertemuan, seperti dikutip dari The National.

Wilayah Manipur memiliki sejarah pemberontakan bersenjata dan insiden militan. Wilayah yang berbatasan dengan Myanmar dan dipenuhi perbukitan dan lembah ini, diperintah oleh Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

Sekitar 34 suku mendiami wilayah yang mencakup 90 persen daratan ini. Suku Meitei, yang merupakan lebih dari separuh populasi, sudah lama menuntut untuk diakui sebagai suku agar mendapatkan hak eksklusif atas tanah dan tunjangan pekerjaan yang dinikmati kelompok suku lain.

Banyak kelompok menentang hal ini, dengan mengatakan Meitei sudah mendominasi lanskap demografis, politik dan sosial negara bagian.

Kelompok pemberontak Kuki menuduh pemerintah negara bagian mendukung Meiteis, dan menuntut negara terpisah untuk suku-suku tersebut.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya