Berita

Politisi senior Partai Demokrat Jafar Hafsah/Net

Politik

Jafar Hafsah: Kalau Pemilu Sistem Tertutup, Susah Menghindari Persekongkolan

SELASA, 30 MEI 2023 | 15:55 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Jika sistem proporsional tertutup dalam pemilu 2024 nanti diberlakukan, maka potensi persekongkolan di internal parpol terhadap caleg tertentu rentan terjadi.

Begitu pandangan politisi senior Partai Demokrat Jafar Hafsah menyikapi sistem proporsional tertutup jika diputuskan Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (30/5).

Jafar mengatakan, jika memakai proporsional tertutup maka partai politik yang akan memilih siapa wakilnya di parlemen. Hal ini menurutnya rentan persengkokolan.

"Karena kalau tertutup kan partai yang dipilih. Kalau dipilih partai kan siapa saja yang akan mewakili, itu kan susah juga untuk menghindari persekongkolan di dalam partai," kata Jafar Hafsah kepada wartawan, Selasa (30/5).

Jafar Hafsah mengatakan bukan wewenang MK untuk memutuskan cocok atau tidaknya proporsional tertutup dilakukan pada Pemilu 2024.

"MK itu hanya berfungsi sesuai dengan UU enggak, atau melanggar konstitusi. Bagi MK bukan ini yang lebih sesuai. Bukan itu dimintakan bahwa ini lebih cocok," tuturnya.

"UU ranahnya DPR dan eksekutif. Kemarin, hampir seluruh partai politik yang ada di Senayan, tidak menyetujui tertutup, masa kita ubah," pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya