Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto/Net
Produktivitas anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Energi (PHE) perlu digenjot untuk menopang visi Indonesia menuju ketahanan energi.
Merujuk data tahun 2022, PHE mampu memberikan kontribusi sebesar 68% produksi minyak nasional dan 34% produksi gas nasional.
"Ini capaian luar biasa dan layak diapresiasi. Ke depan angka produksi minyak dan gasnya bisa terus ditingkatkan lagi agar visi ketahanan energi nasional kita terwujudkan," kata Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/5).
Mengacu data Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), bauran komposisi energi diprediksi akan berubah secara bertahap hingga 2050 di mana energi baru terbarukan akan mendominasi kebutuhan energi nasional.
Artinya, lanjut Darmadi,
demand energi fosil akan terus meningkat. Oleh karenanya PHE sebagai kontributor utama harus konsisten menjalankan proses bisnis secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
Darmadi juga mengapresiasi, strategi PHE dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Di antaranya pengeboran sumur pengembangan dan perawatan sumur untuk melawan laju penurunan alamiah (
natural declining rate) di wilayah kerja eksisting.
Kemudian pengeboran sumur eksplorasi untuk mencari potensi cadangan baru untuk menjaga keberlanjutan bisnis hingga akuisisi di wilayah kerja baru melalui partner dan melakukan ekspansi.
"Strategi tersebut saya kira cukup relevan dan realistis dalam kerangka memenuhi kebutuhan energi nasional. Terukur dan model perencanaannya cukup matang," sambungnya.
Di luar strategi tersebut, PHE diminta menerapkan konsep
green strategy melalui berbagai macam program dekarbonisasi.
"Salah satunya melalui pemanfaatan sumber energi gas sebagai energi transisi yang rendah emisi dan ramah lingkungan," tutup politisi PDIP ini.