Berita

Bendungan Kherkatta di India yang dikuras demi mengambil ponsel yang terjatuh/Net

Dunia

Minta Bendungan Dikuras Demi Ambil Ponsel yang Jatuh, Pejabat India Diskors

SENIN, 29 MEI 2023 | 08:29 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Otoritas India telah menskors seorang pejabat pemerintahan setelah dia memerintahkan agar bendungan Kherkatta di negara bagian Chattisgarh dikeringkan demi bisa mengambil ponselnya yang terjatuh saat selfie.

Ia adalah Rajesh Vishwas, seorang petugas pemerintahan di bidang pengawasan makanan. Vishwas berdalih ponsel Samsung miliknya yang jatuh menyimpan data sensitif pemerintah.

Untuk itu, ia menghubungi petugas sub-divisi agar air di bendungan dapat dialirkan ke kanal terdekat. Butuh tiga hari hingga jutaan liter air di bendungan Kherkatta berhasil dipompa keluar.

Menurut media lokal, jumlah air yang dikeringkan cukup untuk mengairi 600 hektar lahan pertanian.

"Dia mengatakan itu bukan masalah jika air sedalam tiga (hingga) empat kaki dikeringkan, dan sebenarnya akan menguntungkan para petani yang akan memiliki lebih banyak air,” kata Vishwas, seperti dikutip The Guardian.

Setelah merekrut penyelam dan menggunakan dua pompa diesel untuk mengeringkan sebagian bendungan, ponsel itu ditemukan beberapa hari kemudian tetapi terlalu basah untuk digunakan.

Seorang pejabat distrik Kanker, Priyanka Shukla, mengatakan pihak berwenang masih menyelidiki insiden tersebut.

“Dia (Vishwas) telah diskors sampai ada penyelidikan. Air adalah sumber daya yang penting dan tidak dapat disia-siakan seperti ini," ucap Shukla.

Bank Dunia mencatat, India adalah salah satu negara yang paling kekurangan air, menjadi rumah bagi 18 persen populasi dunia dan hanya 4 persen dari sumber daya air.

Maret ini adalah yang terpanas di India sejak pencatatan dimulai 122 tahun lalu. Temperatur ekstrem di India telah menyebabkan penderitaan yang meluas, termasuk kematian, kehilangan panen, kebakaran hutan, dan pemadaman listrik dan pasokan air.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Jokowi, KKP dan BPN Paling Bertanggung Jawab soal Pagar Laut

Senin, 27 Januari 2025 | 13:26

PDIP: Pemecatan Ubedilah adalah Upaya Pembungkaman KKN Jokowi

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11

UPDATE

Kebijakan Bahlil Ugal-ugalan Bikin Susah Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:27

Bahlil Dampingi Prabowo Bertemu JK di Istana

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:23

Legislator PKB Bingung Bulog DKI Mau Serap Ribuan Ton Beras

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:13

BPH Curhat soal Dana Rp50 Miliar Masih Nyangkut di Kemenag

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:02

Dewan Kebon Sirih Apresiasi Bantuan Modal UMKM Buat Program MBG

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:51

Kompromi Trump Basa-Basi, Dolar AS Masih di Atas Rp16.300

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:50

Pengecer Bisa Jual LPG 3 Kg, Eddy Soeparno: Prabowo Mendengar Aspirasi Masyarakat

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47

Ferry Juliantono Dorong Alumni Fresh Unpad Buktikan Ilmu ke Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:45

UU BUMN Sah, DPR: Penunjukan Direksi Tetap Domain Kementerian BUMN

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:29

Tidak Mau Disalahkan, Bapanas Sebut Kebijakan Impor Daging Ranah Kementan

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:28

Selengkapnya