Berita

Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono/Net

Politik

SBY Harus Gerakkan Mesin Politik Pengaruhi Parpol Lain Tolak Proporsional Tertutup

SENIN, 29 MEI 2023 | 08:24 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tidak cukup hanya melempar cuitan di Twitter soal sistem pemilu. Namun harus bisa lebih tegas menggerakkan mesin politiknya untuk memengaruhi parpol lain agar tidak mendukung ide sistem proporsional tertutup.

Peneliti senior lembaga riset politik Motion Cipta (MC) Matrix, Wildan Hakim mengatakan, komentar SBY seputar rencana Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengubah sistem pemilu dari proporsional terbuka menjadi proporsional tertutup merupakan kritik halus kepada rezim.

"Sebagai mantan Ketum Partai Demokrat, cuitan SBY punya arti strategis untuk mengingatkan parpol lainnya agar tidak larut begitu saja terhadap ide perubahan sistem pemilu," ujar Wildan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (29/5).


Selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY patut khawatir perubahan sistem itu bakal melanggengkan kekuasaan partai yang kini menjadi pemenang pada Pemilu 2019. Mengingat, genderang perubahan sistem itu terus disuarakan oleh parpol pemenang pemilu dan terus diperkuat menjelang Pemilu 2024.

"Cuitan SBY di Twitter selalu serius. Kalau sudah begitu, pasti ada polemik yang harus disikapi secara tegas. Terlebih isu perubahan sistem ini terjadi di tengah kudeta yang dilakukan Moeldoko melalui PK di Mahkamah Agung,” tutur Wildan.

Melihat konstelasi yang ada, lanjut Wildan, awalnya hanya satu parpol yang getol mendukung perubahan sistem menjadi proporsional tertutup. Belakangan, PPP ikut mendukung ide perubahan tersebut dan menyatakan siap mendukung.

Jika ide PDIP itu mendapat dukungan yang lebih luas dari parpol lain dengan alasan pragmatisme politik, maka demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran.

"Kita balik lagi seperti di masa Orde Baru dulu. Rakyat atau konstituen hanya memilih gambar parpol. Memang lebih praktis, namun pemilik suara tidak tahu secara pasti siapa yang dia pilih. Sebab, semuanya dikembalikan kepada pengurus parpol. Persaingan antarcaleg menjadi tidak menarik," tegas Wildan.

Pengajar Public Relations Politic di Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Al-Azhar Indonesia ini menjelaskan, pendapat yang disampaikan SBY melalui Twitter masih terbilang santun. Masih menunjukkan ciri khas komunikasi politik SBY sejak dulu, yang terstruktur dan argumentatif.

"Selaku pengendali Partai Demokrat, sebenarnya SBY tidak cukup melempar cuitan di Twitter. SBY bisa lebih tegas lagi dengan menggerakkan mesin politiknya untuk memengaruhi parpol lain agar tidak mendukung ide perubahan sistem proporsional terbuka menjadi proporsional tertutup," pungkas Wildan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya