Berita

Bikita Minerals/Net

Dunia

Dijarah Habis-habisan oleh China, Zimbabwe Tutup Sementara Tambang Lithium Terbesar

MINGGU, 28 MEI 2023 | 11:28 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Zimbabwe memutuskan untuk menutup sementara tambang lithium terbesarnya, Bikita Minerals, yang saat ini dikendalikan oleh perusahaan China, Sinomine Resource Group.

Menurut laporan New Zimbabwe, penutupan operasi dilakukan selama sepekan untuk di tengah klaim penjarahan yang diajukan oleh pengawas lokal.

Wakil Menteri Pertambangan dan Pengembangan Pertambangan Polite Kambamura mengkonfirmasi penangguhan yang terjadi setelah audit antar kementerian minggu lalu.

Direktur Center for Natural Resource Governance (CNRG) Farai Maguwu pada 2 Mei mengklaim penjarahan lithium besar-besaran di tambang tersebut. Ia mengatakan 42 truk bijih lithium dikatakan meninggalkan lokasi setiap hari.

“Rekan-rekan warga Zimbabwe, penjarahan mineral kita di Bikita Minerals telah mencapai level yang lebih tinggi. Mereka mengolah 754 ton konsentrat per hari, 42 truk bermuatan konsentrat litium berangkat setiap hari dengan barang rampasan,” kata Maguwu.

Bikita Minerals yang mempekerjakan 860 pekerja memiliki 11 juta ton lithium, deposit mineral terbesar yang diketahui di dunia.

Sinomine Resource Group mengambil alih Bikita Minerals pada tahun lalu, yang pada saat itu merupakan satu-satunya tambang penghasil lithium di Zimbabwe dan salah satu tambang tertua di Afrika, dalam kesepakatan senilai 180 juta dolar AS.

Lithium dipandang sebagai jalan keluar Zimbabwe dari krisis ekonomi selama tiga dekade. Analis berpendapat mineral itu juga dapat membantu menghindari dampak pembatasan perdagangan dan bantuan keuangan sejak awal 2000-an.

Penambang Tiongkok menginvestasikan 200 juta dolar AS lagi untuk memperluas operasi yang ada di Bikita, termasuk pembangunan dua pabrik pemrosesan litium untuk menghasilkan 250.000 ton konsentrat spodumene dan 480.000 ton petalite per tahun.

Spodumene adalah mineral baterai utama lainnya, dan petalite adalah mineral litium yang digunakan dalam industri kaca dan keramik.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada awal pekan ini, Manajer Tambang Bikita Minerals David Mwanza mengatakan bahwa mereka bekerja untuk menyelesaikan masalah yang diangkat tanpa menyebutkan namanya.

“Rilis ini berfungsi untuk memberi tahu pemangku kepentingan dan mitra kami bahwa kami telah menangguhkan operasi di pabrik kami selama tujuh hari untuk mengatasi masalah administratif yang diajukan oleh pihak berwenang,” kata Mwanza.

Di samping terjadi lonjakan produksi, kondisi kerja dilaporkan memburuk karena para pekerja diduga mengalami perlakuan buruk. Mereka ditampung di fasilitas yang tidak manusiawi dan tidak terdaftar di badan hukum seperti Otoritas Jaminan Sosial Nasional.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya