Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Mulai 2030, Vietnam Pangkas 44 Persen Ekspor Beras Tahunan

MINGGU, 28 MEI 2023 | 06:45 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Vietnam berencana untuk memangkas ekspor beras secara massif pada tahun 2030 sebesar 44 persen, dari 7,1 juta ton per tahun pada tahun lalu menjadi hanya 4 juta ton.

Lewat dokumen resmi pada Jumat (26/5), pemerintah mengatakan langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan ekspor beras berkualitas tinggi, memastikan ketahanan pangan dalam negeri, melindungi lingkungan, dan beradaptasi dengan perubahan iklim.

Vietnam sendiri merupakan pengekspor beras terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Thailand. Data resmi menunjukkan, pendapatan ekspor beras Vietnam akan turun menjadi hanya 2,63 miliar dolar AS pada 2030, dari 3,45 miliar dolar AS pada 2022.

Ada pun ekspor beras dari Vietnam dalam empat bulan pertama tahun ini naik 40,7 persen dari tahun sebelumnya menjadi 2,9 juta ton

"Meskipun lahan pertanian padi Vietnam menyusut akibat perubahan iklim dan beberapa petani beralih menanam tanaman lain dan beternak udang, strategi tersebut tampaknya terlalu agresif," kata seorang pedagang beras yang berbasis di Ho Chi Minh City pada Sabtu (27/5), seperti dimuat Channel News Asia.

Di wilayah Delta Mekong, beberapa petani telah mengubah sawah mereka menjadi kebun buah-buahan. Sebagian juga membudidayakan udang karena kenaikan air laut akibat perubahan iklim.

Dalam dokumen pemerintah, mulai 2025, 60 persen ekspor beras Vietnam akan dikirim ke pasar Asia, 22 persen ke Afrika, 7 persen ke Amerika, 4 persen ke Timur Tengah, dan 3 persen ke Eropa.

Pemerintah mengatakan Vietnam akan fokus pada produksi beras berkualitas tinggi, harum dan beras ketan, sambil mengurangi produksi biji-bijian berkualitas rendah menjadi 15 persen dari total produksi pada tahun 2025 dan menjadi 10 persen pada tahun 2030.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya