Berita

Lumba-lumba Vaquita/Net

Dunia

Vaquita Terancam Punah, AS Pertimbangkan Sanksi Perdagangan Untuk Meksiko

SABTU, 27 MEI 2023 | 16:52 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kegagalan Meksiko dalam menghentikan perdagangan satwa liar mendapat kritikan keras dari Amerika Serikat yang mengancam akan melakukan sanksi perdagangan kepada negara tetangganya itu.

Pasalnya, karena kelalaian pemerintah Meksiko, Vaquita atau lumba-lumba porpoise terkecil di dunia yang hanya hidup di Teluk California di Meksiko, terancam punah.

Maraknya penangkapan ilegal yang menargetkan ikan totoaba -yang juga terancam punah- berdampak pada punahnya  lumba-lumba yang pemangsa ikan, di mana saat ini telah mengalami penurunan populasi

Pemerintah Meksiko kini telah mendapat tekanan untuk mengambil tindakan tegas seiring maraknya penjualan ilegal yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar Asia, di mana ikan-ikan itu biasanya digunakan dalam pengobatan tradisional.

Seperti dimuat Reuters, Sabtu (27/5), Menteri Dalam Negeri Amerika Serikat, Deb Haaland, mengeluarkan pernyataan tegas yang dapat membuka jalan untuk pelarangan perdagangan dengan negara tersebut.

Dalam surat yang dikirim kepada Kongres Amerika Serikat, Haaland menyatakan bahwa pemerintah Meksiko gagal menghentikan ekspor ilegal totoaba yang berdampak pada kelangsungan hidup vaquita.

“Menurut undang-undang Amerika Serikat, presiden memiliki kewenangan untuk memberlakukan larangan terhadap produk satwa liar. Juga kewenangan membatasi impor dari negara-negara yang terlibat dalam perdagangan yang merusak upaya perlindungan spesies yang terancam punah berdasarkan perjanjian internasional,” tulis Reuters dalam laporannya.

Direktur Program Internasional di lembaga nirlaba Amerika Serikat, Center for Biological Diversity, Sarah Uhlemann, ikut menyoroti pentingnya memberlakukan sanksi perdagangan kepada Meksiko.

Menurut penuturannya, tanpa tekanan internasional yang kuat, Vaquita akan berisiko punah selamanya.

Tahun lalu, Amerika Serikat mengimpor produk perikanan senilai sekitar 798 juta dolar (Rp 11 triliun) dari Meksiko. Sanksi perdagangan diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam situasi ini.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya