Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev saat mengadakan pertemuan trilateral di Kremlin pada Kamis, 25 Mei 2023/Net

Dunia

Ditengahi Putin, Armenia dan Azerbaijan Ingin Selesaikan Masalah Nagorno-Karabakh

JUMAT, 26 MEI 2023 | 14:27 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dalam upaya menyelesaikan konflik antara Armenia dan Azerbaijan, Presiden Rusia Vladimir Putin kembali bertindak sebagai mediator.

Berbicara di hadapan Putin pada Kamis malam (25/5) waktu setempat, kedua pemimpin negara itu didesak untuk segera membereskan masalah yang belum terselesaikan dalam waktu satu minggu kedepan.

Seperti dikutip Miami Herald, Jumat (25/5), dalam pertemuan tersebut, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev sempat beradu argumen dan menyalahkan satu sama lain di hadapan Putin.

Namun, situasi itu tidak berlangsung lama, menurut Putin, kedua negara telah menyepakati rencana damai, dengan membahas isu komunikasi dan transportasi secara rinci terkait wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.

"Menurut saya, secara keseluruhan, meskipun ada kesulitan dan masalah, dan cukup rumit, situasinya tetap bergerak menuju penyelesaian," ujar Putin.

Pemimpin kedua negara telah mengkonfirmasi bahwa adanya jalan damai, dengan PM Armenia mengatakan kesepakatan untuk mengakui integritas teritorial masing-masing di wilayah Nagorno-Karabakh telah ditempuh keduanya.

"Saya ingin mengonfirmasi bahwa Armenia dan Azerbaijan telah sepakat untuk saling mengakui integritas teritorial masing-masing," kata PM Pashinyan.

"Dan atas dasar ini kita dapat mengatakan bahwa kita cukup baik untuk menyelesaikan hubungan kita," ujar Aliyev, yang membenarkan adanya peluang untuk menormalkan hubungan dengan negara tetangganya.

Armenia dan Azerbaijan terlibat dalam sengketa wilayah Nagorno-Karabakh sejak tahun 1990-an lalu, dalam perang berdarah ketika Armenia melepaskan diri dari Azerbaijan.

Pada tahun 2020, Azerbaijan merebut kendali atas wilayah yang telah dikuasai oleh etnis Armenia, dan membatasi akses ke satu-satunya jalan yang menghubungkan Nagorno-Karabakh dengan Yerevan, yang telah menyebar ke perbatasan lain dan menyebabkan pertempuran baru antar kedua negara itu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya