Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Laporan dari Microsoft: Hacker China Mata-matai Pangkalan Militer AS di Pulau Guam

KAMIS, 25 MEI 2023 | 17:54 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Infrastruktur militer Amerika Serikat di Pulau Guam dilaporkan telah dimata-matai oleh kelompok peretas China yang disponsori pemerintah. Begitu bunyi laporan Microsoft, seperti dikutip dari US News pada Kamis (25/5).

Analis Microsoft, John Hultquist menduga kuat bahwa grup peretas China yang dijuluki “Volt Typhoon” sedang berusaha mengganggu infrastruktur komunikasi penting antara AS dan kawasan Asia mengenai krisis di masa depan.

Menurut Hultquist, pola peretasan yang diterapkan cukup unik, namun juga mengkhawatirkan karena belum bisa diidentifikasi secara detail oleh Microsoft.


"Ada kepentingan yang lebih besar pada aktor ini (China) karena situasi geopolitik," ujarnya.

Kendati demikian, kata Hultquist, peretas China menargetkan jaringan militer AS dan infrastruktur penting lainnya untuk antisipasi jika Beijing benar-benar akan menginvasi Taiwan.

"Guam adalah pangkalan militer AS yang akan menjadi kunci untuk menanggapi setiap konflik di kawasan Asia-Pasifik, termasuk Taiwan," ujarnya.

Pangkalan itu juga dijelaskan Hultquist, merupakan pusat komunikasi utama yang menghubungkan Asia dan Australia ke AS dengan beberapa kabel serat optik yang di tanam di bawah laut.

Dalam laporan Microsoft, disebut bahwa "Volt Typhoon" China telah aktif setidaknya sejak 2021 dan telah menargetkan beberapa industri termasuk komunikasi, manufaktur, utilitas, transportasi, konstruksi, maritim, pemerintahan, teknologi informasi, dan pendidikan yang ada di AS.

Menurut Microsoft, grup ini tidak lagi menggunakan cara tradisional dengan menipu korban untuk mengunduh file berbahaya.

Volt Typhoon disebut akan menginfeksi sistem korban yang ada untuk menemukan informasi dan mengekstrak data-data rahasia.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya