Berita

Pemimpin tentara bayaran Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin/Net

Dunia

Bos Wagner: Rusia Bisa Kalah Perang, Revolusi 1917 akan Terulang

KAMIS, 25 MEI 2023 | 07:54 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Keseriusan para elit politik Rusia dalam perang Rusia harus ditingkatkan, jika tidak, risiko kekalahan di perang Ukraina akan semakin besar dan potensi gerakan revolusi di tahun 1917 bisa terjadi kembali.

Begitu yang diutarakan pendiri sekaligus pemimpin tentara bayaran Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin dalam sebuah pernyataan pada Rabu (24/5).

Prigozhin mengaku ragu dengan prediksi masa depan, di mana Barat akan mulai bosan berperang dan China akan menjadi juru damai.

Ia lebih yakin dengan skenario di mana Rusia akan dilumpuhkan oleh Ukraina yang saat ini tengah mempersiapkan serangan balasan.

"Ukraina akan mencoba mengepung Bakhmut, fokus pertempuran sengit di timur, dan menyerang Krimea yang dikuasai Rusia 2014 lalu," ujar Prigozhin, seperti dimuat National Post.

Kekalahan perang tidak mungkin diterima begitu saja oleh Rusia. Oleh karenanya, Prigozhin menyarankan agar Rusia bersiap dengan sungguh-sungguh dalam menghadapi perang besar tersebut.

"Kita berada dalam kondisi sedemikian rupa sehingga kita bisa kehilangan Rusia. Itu adalah masalah utama. Kita perlu memberlakukan darurat militer," tegasnya.

Selain itu, Prigozhin juga menyindir para elit Rusia dengan menyebutnya bodoh karena menjuluki bos Wagner sebagai "Koki Putin". Menurutnya, "Tukang Jagal Putin" lebih cocok disematkan pada namanya, karena ia rela melakukan apapun demi negara.

"Mereka bisa saja langsung memberi saya nama panggilan sebagai "Tukang Jagal Putin" dan semuanya akan baik-baik saja," kata Prigozhin.

Lebih lanjut, Prigozhin mengatakan jika perang terus terjadi, maka ia khawatir sebuah revolusi tahun 1917 yang mengakibatkan perang saudara akan terulang kembali.

"Jika rakyat Rusia terus menerus mendapat peti mati berisi anak-anak mereka yang dikirim ke medan perang, maka gejolak revolusi mungkin saja terjadi," ungkapnya.

Saat ini, kata Prigozhin, sudah ada puluhan ribu dari mereka yang terbunuh, dan mungkin akan ada ratusan ribu jika tidak segera mengantisipasinya.

Menurutnya, Rusia perlu memobilisasi lebih banyak orang dan menggerakkan ekonomi secara eksklusif untuk perang.

Selain itu, Prigozhin menyarankan agar Menteri Pertahanan Sergei Shoigu digantikan oleh Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov harus digantikan oleh Sergei Surovikin, yang dijuluki "Armageddon Umum" oleh media Rusia.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya