Berita

Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, usai menerima kunjungan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, Selasa (23/5)/RMOL

Politik

Sesalkan Ada Upaya Penjegalan Capres, Din Syamsuddin: Perbuatan Tercela yang Jauh dari Etika Politik

RABU, 24 MEI 2023 | 10:10 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Adanya gelagat upaya penjegalan salah satu calon presiden (Capres) tertentu melalui manuver politik yang tidak sportif disesalkan tokoh senior Muhammadiyah, Din Syamsuddin. Upaya tersebut dinilai telah merusak iklim politik demokrasi di Tanah Air.

"Patut disesalkan dan sangat memprihatinkan. Ada gelagat dan gejala praktik politik yang tidak positif, atau negatif, dan bahkan bersifat dekonstruktif merusak, yaitu politik penjegalan," tegas Din Syamsuddin usai menerima silaturahmi Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, di kediamannya Jalan Margasatwa, Jakarta Selatan, Selasa (23/5).

Menurut mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini, upaya penjegalan itu merupakan tanda tidak siapnya kelompok tertentu dalam menghadapi pertarungan Pemilu 2024 melawan calon presiden dari koalisi lain.

"(Mereka) tidak siap bersaing dan bertanding secara fair, secara positif dan konstruktif. Atau dalam bahasa agama Islam, fashabul khoirot, dengan upaya mencoba mencari-cari kesalahan dari lawan politik dan menggunakan isu serta narasi yang sebenarnya negatif untuk mendiskreditkan lawan politik," tuturnya.

Din melihat ada upaya untuk melanggengkan kekuasaan dari kalangan incumbent sehingga menempuh segala cara yang tidak halal. Seperti yang terjadi kepada partai politik pendukung Anies Baswedan, kata Din Syamsuddin.

"Saya rasakan, dan banyak dirasakan Anies Baswedan, diupayakan untuk dijegal baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap partai-partai pengusungnya. Ini sungguh perbuatan tercela yang jauh dari etika politik," demikian Din.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya