Berita

Kendaraan pertanian mendistribusikan pupuk padat di ladang pertanian di Rising Sun, Maryland, AS/Net

Dunia

Petani Kansas Tinggalkan Ladang, Stok Pengekspor Gandum Terbesar Kelima Dunia Melorot ke Level Terendah

SELASA, 23 MEI 2023 | 06:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kekeringan yang parah dan gagalnya panen mendorong para petani di Kansas meninggalkan pertanian mereka.

Mereka memutuskan berhenti setelah berbulan-bulan menyaksikan ladang yang mereka tanami nampak suram di tengah musim kering yang panjang. Tidak ada gunanya memanen biji-bijian kecil di ladang gersang itu, dan sulit untuk terus menanam saat hasilnya jauh dari harapan.

"Rasanya seperti melihat orang yang dicintai mengalami penyakit mematikan," kata seorang petani di Sharon Springs, Kansas, dekat perbatasan Colorado, seperti dikutip Reuters, Senin (22/5).

Tahun ini akan menjadi tahun memprihatinkan dengan perkiraan petani hanya akan menghasilkan 191,4 juta gantang gandum, terkecil sejak 1963, menurut perkiraan pemerintah.

Dengan perginya para petani dari sekian hektar ladang mereka, itu juga berarti mimpi buruk bagi pembeli biji-bijian. Beberapa petani yang masih bertahan dengan gandumnya mati, mungkin akan menanam sorgum dalam upaya produksi tanaman musim semi ini.

Pekan lalu, Departemen Pertanian AS dalam laporannya mengatakan, ada sekitar 33 persen ladang yang ditanam akan ditinggalkan petani, tertinggi sejak Perang Dunia I.

Kondisi tanaman menunjukkan hasil yang mirip dengan tahun 1989, ketika petani tidak memanen 28 persen dari gandum yang mereka tanam, kata Justin Gilpin, CEO Komisi Gandum Kansas.

Kansas adalah produsen gandum terbesar AS. Dengan para petani meninggalkan ladang, stok pengekspor gandum terbesar kelima dunia ini diperkirakan jatuh ke level terendah dalam 16 tahun.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya