Berita

Presiden Rusia, Vladimir Putin/Net

Dunia

Kremlin: KTT G7 Sengaja Dipolitisasi untuk Promosikan Gagasan Anti-China dan Rusia

SENIN, 22 MEI 2023 | 08:45 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pertemuan negara-negara anggota Kelompok 7 (G7) di Hiroshima, Jepang, dinilai telah dipolitisasi oleh Barat, terlihat dari keputusan mereka yang cenderung menampilkan sentimen anti-Rusia dan anti-China.

Begitu yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Rusia pada Minggu (21/5), menyusul kehadiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang diundang dalam pertemuan G7.

Kremlin menyebut hegemoni Barat berusaha memanfaatkan kekuatannya di G7 untuk memaksakan inisiatif anti China dan Rusia pada seluruh negara anggota NATO, Uni Eropa, dan negara kecil lainnya.

"Hegemoni Amerika-sentris memaksa anggota (G7) untuk mengarahkan semua upaya mereka untuk memicu histeria Russophobia dan Sinophobia," bunyi pernyataan tersebut, seperti dimuat Pravda 23.

Merujuk pada keputusan yang dikeluarkan G7, Kremlin yakin organisasi antar negara itu benar-benar telah terdegradasi sepenuhnya. Jika dibiarkan, ini dinilai mampu mengikis stabilitas keamanan global.

"Akibatnya, sekali lagi hasil dari pertemuan G7 adalah sejumlah keputusan politisasi yang bertujuan menarik garis kesalahan dalam hubungan internasional," tambah pernyataan tersebut.

Rusia pernah menjadi anggota G7 yang sebelumnya dikenal sebagai G8. Namun akhirnya negara itu diusir pada 2014, setelah mencaplok wilayah Krimea Ukraina.

Kemlu Rusia mengaku tak masalah keluar dari G7, karena selama menjadi anggota, G8 telah gagal mengatasi krisis keuangan tahun 2008-2009.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya