Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev/Net
Memasuki bulan ke-15 perang, Rusia telah melakukan berbagai cara agar bisa menaklukkan Ukraina yang belakangan menjadi kuat karena mendapat sokongan senjata dari Barat.
Tak mau kalah saing, Rusia dilaporkan telah memaksimalkan taruhannya di medan perang dengan merekrut lebih banyak personil tentara.
Menurut mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada Jumat (19/5), lebih dari 100.000 ribu orang telah mendaftar menjadi tentara sejak awal tahun 2023.
“Antara 1 Januari dan 19 Mei, 117.400 orang telah diterima ke dalam jajaran angkatan bersenjata Rusia,” ungkapnya, seperti dimuat
The Defense Post.
Medvedev yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Kremlin mengatakan ratusan ribu rekrutan baru diangkat berdasarkan kontrak, dan akan dimasukkan dalam pasukan cadangan.
September tahun lalu, Presiden Rusia, Vladimir Putin sempat mengumumkan mobilisasi besar-besaran untuk merekrut lebih banyak tentara, namun hasilnya puluhan ribu pria dewasa memilih kabur ke negara tetangga untuk terhindar dari wajib militer.
Mobilisasi itu dihentikan, namun Moskow menawarkan insentif keuangan yang besar bagi warga yang mau bergabung dalam perang, upahnya bahkan 10 kali lipat dari rata-rata gaji pegawai Rusia.
Upaya itu dilakukan karena akhir tahun lalu, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu pernah mengatakan pasukannya butuh ditambah hingga menjadi 1,5 juta personel untuk memenangkan perang.