Berita

Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh/Net

Politik

Kasus Johnny Plate Bisa jadi Momentum Jokowi Mendepak Nasdem dari Kabinet

SABTU, 20 MEI 2023 | 08:24 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Kasus hukum yang menjerat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate bisa berdampak buruk bagi seluruh menteri asal Nasdem yang berada di pemerintahan.

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago mengatakan, Presiden Joko Widodo sebagai pemegang kendali kabinet bisa saja mendepak seluruh menteri asal Nasdem dari pemerintahan.

"Ada peluangnya Nasdem akan dikeluarkan dari kabinet secara otomatis ketika Johnny tersangka," kata Arifki kepada redaksi, Sabtu (20/5).


Opsi kedua yang kemungkinan besar dilakukan presiden adalah dengan hanya mendepak "jatah" Nasdem dari kursi Kemenkominfo. Hal ini dilakukan melalui perombakan kabinet setelah Johnny Plate menjadi tahanan Kejaksaan Agung dalam kasus korupsi pengadaan BTS 4G Bakti Kominfo.

"Tentu juga akan ada pergantian kursi kabinet, apakah pergantian kursi kabinet masih dari Nasdem atau pindah ke yang lain," lanjut Arifki.

Setelah ditinggal Johnny, praktis partai pimpinan Surya Paloh tinggal menyisakan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya Bakar di Kabinet Indonesia Maju.

Sementara posisi Johnny Plate kini diisi oleh Menko Polhukam, Mahfud MD yang telah ditunjuk sebagai Plt Menkominfo.

Kejaksaan Agung RI sebelumnya menetapkan Johnny sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek BTS 4G Bakti Kominfo. Tak hanya ditetapkan sebagai tersangka, Johnny yang juga Sekjen Nasdem itu langsung ditahan.

Johnny diduga melakukan korupsi proyek penyediaan BTS 4G infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, 5 Bakti Kominfo tahun 2020-2022 yang diduga merugikan negara mencapai Rp 8 triliun.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya