Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Dalam Waktu Tiga Hari, Jihadis Burkina Faso Tewaskan 20 Warga Sipil

SABTU, 20 MEI 2023 | 08:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kelompok jihadis di Burkina Faso, Afrika Barat, belum juga berhenti melakukan kekejaman, termasuk kepada warga sipil.

Sumber keamanan dan lokal mengungkapkan kepada AFP pada Jumat (19/5) telah ada dua puluh warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, tewas antara Senin dan Rabu pekan ini dalam dua serangan yang diluncurkan kelompok itu.

"Pada Rabu, kelompok bersenjata melakukan serangan ke Bilguimdoure, sebuah desa di komune Sangha, di Provinsi Koulpelogo (timur tengah), berbatasan dengan Ghana dan Togo, menyebabkan selusin kematian," kata seorang penduduk lokal.


"Dua hari sebelumnya, serangan teroris lain ke desa tetangga Kongo telah menyebabkan kematian sedikitnya sebelas orang termasuk wanita dan anak-anak," lanjutnya.

Dia menambahkan, selama dua serangan ini, rumah dan toko dibakar oleh para penyerang yang juga merampas ternak.

Serangan ini dikonfirmasi oleh sumber keamanan, yang menyatakan bahwa operasi keamanan sedang berlangsung di wilayah tersebut.

Warga komune Sangha juga mengkonfirmasi dua serangan itu, menegaskan bahwa orang-orang yang putus asa berusaha melarikan diri dari tempat mereka karena takut akan serangan baru.

Kelompok bersenjata juga memerintahkan penduduk Soudougui, kota lain di provinsi itu, untuk mengosongkan beberapa desa di bawah hukuman pembalasan di hari-hari berikutnya.

Provinsi Koulpelogo, di mana jam malam telah berlaku selama beberapa bulan, menjadi sasaran serangan berulang meskipun operasi anti-jihadis dilakukan oleh tentara dan bantuan sipilnya.

Pada pertengahan April, setidaknya 24 orang, termasuk 20 Relawan Pertahanan Tanah Air (VDP) yang merupakan tentara pembantu sipil, tewas dalam dua serangan oleh tersangka jihadis di wilayah dekat perbatasan Ghana dan Togo.

Burkina Faso, tempat terjadinya dua kudeta militer pada tahun 2022, terperangkap dalam lingkaran kekerasan jihad sejak sejak 2015, yang muncul di Mali dan Niger beberapa tahun sebelumnya.

Kekerasan selama tujuh tahun terakhir telah menewaskan lebih dari 10.000 warga sipil dan tentara, menurut LSM, dan lebih dari dua juta pengungsi internal.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya