Menjelang pertemuan Majelis Kesehatan Dunia (WHA) pada akhir Mei mendatang yang diadakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Taiwan mendesak partisipasinya dalam pertemuan tahunan itu di Jenewa, Swiss.
Menurut penuturan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan, Hsueh Jui-yuan, Taiwan sejauh ini telah mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dari WHO dengan menciptakan sistem kesehatan yang baik di wilayahnya.
Hsueh Jui-yuan menuturkan, selama pandemi Taiwan secara aktif mengurangi penyebaran penyakit dengan memanfaatkan sistem perawatan kesehatan publiknya yang komprehensif, meningkatkan personel antipandemi yang terlatih, dengan sistem pengawasan, investigasi, dan analisis epidemiologis.
"Kemajuan itu terlihat dari Taiwan yang berhasil menduduki urutan keenam terendah dalam tingkat kematian akibat Covid-19, dari 38 negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)," ujarnya dalam siaran pers yang diterima redaksi pada Jumat (19/5).
Selain itu, Taiwan juga telah menjalankan berbagai inovasi dalam memajukan kesehatan yang universal, seperti membuat Asuransi Kesehatan Nasional Taiwan (NHI) untuk menawarkan perlindungan finansial dan akses ke berbagai layanan penting.
Taiwan juga telah membentuk sejumlah program pencegahan dan pengelolaan penyakit tidak menular, melalui layanan panduan pola makan dan olahraga untuk memberdayakan masyarakat dalam mengendalikan kesehatan mereka sendiri.
Dalam mendukung perang melawan kanker, Taiwan telah menyubsidi pemeriksaan serviks dan vaksinasi human papillomavirus (HPV), yang telah diberikan kepada siswi berusia 12 hingga 15 tahun sejak 2018 hingga Desember 2022, dengan tingkat cakupan telah tercapai sebesar 92,1 persen.
Untuk itu atas kemajuan tersebut, Taiwan yang belum diundang ke acara WHA sejak 2017 itu meminta agar WHO turut melibatkan mereka dalam acara itu sebagai pengamat.
"Taiwan mendesak WHO dan semua pemangku kepentingan terkait untuk mendukung keterlibatan Taiwan dalam WHA sebagai pengamat, serta partisipasi penuh Taiwan dalam pertemuan, mekanisme, dan kegiatan WHO," tambahnya.
Dalam semangat SDGs, Menkes Jui-yuan menyerukan tidak boleh ada negara yang tertinggal, terutama Taiwan, yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.