Berita

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni/Net

Dunia

Italia Bersiap Kabur dari BRI China, Bisa Diikuti Negara Lain?

JUMAT, 19 MEI 2023 | 11:47 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Italia diyakini akan segera mengumumkan keputusan untuk keluar dari megaproyek Xi Jinping, Belt and Road Initiatives (BRI). Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni juga disebut akan membahas hal ini selama pertemuan G7 di Jepang.

Mengutip seorang diplomat senior, Politico menyebut Meloni belum mengambil keputusan akhir terkait hal tersebut. Namun diskusi di Roma tengah difokuskan pada bagaimana Italia keluar dari BRI.

Italia sendiri menjadi negara G7 pertama yang bergabung dengan BRI China. Keputusan yang diumumkan pada 2029 itu tentu mengejutkan sekutu-sekutu Barat.

Italia, di bawah pemerintahan Giuseppe Conte, meneken kesepakatan saat Presiden Xi Jinping mengunjungi Roma pada 2019. Ketika itu Xi disambut seperti raja, dengan disuguhi konser Andrea Bocelli di istana kepresidenan.

BRI sendiri merupakan megaproyek pembangunan Xi untuk berinvestasi di 150 negara dan entitas internasional. Di bawah program tersebut, China membiayai pembangunan pelabuhan, jembatan, rel kereta api, dan gedung pencakar langit, di antara proyek-proyek lain di seluruh dunia.

Meski begitu, banyak pihak menilai investasi China lewat BRI justru menjadi perangkap utang atau debt trap, khususnya bagi negara-negara berkembang.

Keputusan Italia untuk keluar dari BRI akan menjadi perubahan dramatis dalam hubungan kedua negara. Bahkan langkah itu juga akan menandai pukulan terhadap kebijakan unggulan Xi, berpotensi mendorong negara lain untuk mengikuti Italia.

Kesepakatan Roma-Beijing akan diperbarui secara otomatis selama lima tahun lagi pada Maret 2024, jika tidak ada pihak yang menarik diri. Kesepakatan itu dirancang untuk meningkatkan perdagangan dan meningkatkan konektivitas antara Italia dan China.

Tapi itu gagal memenuhi ambisinya karena Beijing gagal mengurangi hambatan bagi bisnis Italia dan pemerintahan di Roma mengambil sikap yang semakin keras terhadap pemerintahan Xi.

Di samping itu, Uni Eropa juga telah membentuk prakarsa Global Gateway untuk melawan BRI China. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen akan bekerja sama dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk janji infrastruktur trilateral di sela-sela pertemuan G7 di Hiroshima.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya