Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio/Net
Alasan kemanusiaan menjadi dasar bagi Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio untuk meminta agar perang antara Rusia dan Ukraina segera diakhiri.
Menyebut semua orang menderita karena terdampak perang, ia berharap upaya mediasi Afrika yang baru diumumkan akan mengakhiri perang.
"Kita semua menderita akibat perang di Ukraina. Demi kemanusiaan, untuk apa yang terjadi, mari kita akhiri perang," kata Bio, seperti dikutip dari
AFP, Kamis (18/5).
"Saya pikir bahkan mereka yang bersimpati dengan Rusia mendukung penghentian perang ini," ujarnya.
Para pemimpin Zambia, Senegal, Republik Kongo, Uganda, Mesir, dan Afrika Selatan bulan depan akan meluncurkan misi ke Moskow dan Kyiv untuk mencoba menengahi perdamaian.
Negara-negara Afrika, yang sudah berjuang melawan pandemi Covid-19, sangat terpukul oleh perang dan dampaknya terhadap rantai pasokan dan harga.
Juli lalu, Sierra Leone memangkas tiga angka nol dari mata uangnya dengan harapan mengembalikan kepercayaan pada unit leone yang dilanda inflasi.
Sebulan setelahnya, kerusuhan meletus karena meningkatnya biaya hidup dan 27 warga sipil serta enam petugas polisi tewas.
"Kami memiliki kepentingan untuk memastikan bahwa perang berakhir secepat mungkin, terutama sebagai negara yang telah mengalami perang sebelumnya tetapi juga (karena) dampaknya terhadap kami," kata Bio.
Negara-negara Afrika telah terpecah di PBB atas konflik tersebut, dan Sierra Leone telah memilih bergabung dengan negara-negara Barat yang mendukung resolusi untuk mengutuk tindakan Rusia.