Berita

Penduduk di wilayah Sittwe, negara bagian Rakhine, Myanmar sedang mengantre untuk mendapatkan air/AFP

Dunia

Dihantam Topan Mocha, Penduduk Myanmar Kekurangan Makanan

KAMIS, 18 MEI 2023 | 16:55 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Setelah Topan Mocha melanda negara bagian Rakhine, Myanmar yang menyebabkan banyak kematian dan kerusakan yang meluas, kini penduduk setempat menderita kekurangan makanan dan minuman.

Badai yang membawa hujan deras dan angin kencang berkecepatan 195 kilometer per jam itu telah meruntuhkan banyak bangunan dan mengubah jalan menjadi sungai, yang menyebabkan 81 orang meninggal dunia di Myanmar.

Warga di ibu kota Rakhine, Sittwe kini mengeluhkan akses air minum yang sulit setelah bencana alam itu menyebabkan terhentinya produksi di pabrik pemurnian air minum, yang sering memasok untuk penduduk setempat.

“Kami menyimpan air tetapi setelah dua hari tidak ada yang tersisa di rumah kami. Orang kaya mampu membeli air tetapi orang miskin tidak bisa,” kata Ko Htun, yang mengantre di bawah terik matahari untuk mendapatkan air yang dibagikan oleh sebuah organisasi masyarakat sipil.

Sementara beberapa penduduk lainnya yang mengantre beras dari Program Pangan Dunia (WFP), mengaku kelaparan dan tidak memiliki apapun yang tersisa karena badai telah menyapu rumahnya.

“Saya belum makan selama empat hari. Saya tidak punya mangkuk, piring, atau rumah dan saya bahkan tidak punya pakaian untuk diganti. Saya di sini untuk meminta nasi karena keluarga saya kelaparan," ujar salah satu penduduk itu.

Seperti dimuat Malaymail pada Kamis (18/5), Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (Ocha) menggambarkan situasi di Myanmar sebagai bencana kemanusiaan terbaru.

Saat ini, PBB dikabarkan masih terus melakukan negosiasi dengan junta militer Myanmar, agar mereka mendapatkan akses ke seluruh daerah yang terkena dampak topan untuk memberikan bantuannya kepada penduduk yang menderita kekurangan makanan dan minuman.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya