Berita

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, dalam jumpa pers merespon penangkapan dan penetapan tersangka Johnny G Plate, di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu malam (17/5)/RMOL

Politik

Kalau Merasa Kasus Johnny Plate Intervensi Politik, Nasdem Harus Tegas Mundur dari Kabinet

KAMIS, 18 MEI 2023 | 14:05 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Partai Nasdem disarankan bersikap tegas dengan mundur dari Kabinet Indonesia Maju atau koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pasalnya, muncul isu intervensi politik di balik kasus dugaan korupsi di Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menjerat sang menteri, Johnny G Plate.

Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza menilai, sikap Nasdem masih belum cukup tegas. Di satu sisi menghormati proses hukum yang dilakukan Kejaksaan Agung, namun di sisi yang lain meminta aparat penegak hukum ini untuk membuktikan dugaan korupsi yang potensi kerugian negaranya mencapai Rp 8 triliun.

"Nasdem sebaiknya bersikap ksatria, mengundurkan diri sebagai pendukung pemerintahan Jokowi," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (18/5).


Pengajar Ilmu Pemerintahan di Universitas Sutomo itu tak memungkiri, isu intervensi politik dalam kasus Johnny Plate mengemuka lantaran yang ditindak adalah salah seorang pimpinan struktural Partai Nasdem.

Maka dari itu, Efriza juga tidak heran pascakejadian penangkapan Johnny Plate, sosok calon presiden (capres) yang diusung oleh Partai Nasdem, yakni Anies Baswedan, menyambangi Surya Paloh di Nasdem Tower.

"Kepercayaan masyarakat terhadap Nasdem diyakini akan terpengaruh oleh proses hukum dari Sekjen Partai Nasdem tersebut," sambungnya.

Karena potensi tersebut, Efriza mengamati Anies juga khawatir peluangnya sebagai capres 2024 dari barisan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bakal ikut terpengaruh.

Alhasil, Efriza melihat pernyataan Anies usai bertemu Surya Paloh cenderung mengarah pada dugaan intervensi politik, dalam kasus hukum Johnny Plate.

Oleh karena itu, ia mendorong agar Nasdem mundur dari kabinet. Daripada membuat Anies tak nyaman dan akhirnya mengkampanyekan isu intervensi politik dari kasus hukum Johnny Plate.

"Bukan malah membiarkan capresnya, Anies Baswedan berteriak politisasi hukum. Begitu juga Nasdem sendiri berusaha berkomentar terhadap kemungkinan intervensi. Ini malah menunjukkan Nasdem baper tapi tidak punya sikap tegas menyikapi kasus ini," ucapnya.

"Jika kecewa dan merasa benar, yang terbaik solusinya adalah keluar dari pendukung pemerintahan, bukan menggerutu tetapi tetap bertahan. Ini namanya losser," demikian Efriza.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya