Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Banyak yang Menentang, Paket Sanksi ke-11 untuk Rusia Bakal Gagal

KAMIS, 18 MEI 2023 | 06:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Paket sanksi ke-11 yang rencananya akan diluncurkan Uni Eropa terhadap Rusia hampir siap. Komisi Eropa telah mengirimkan proposal kepada negara-negara UE terkait paket sanksi ini. Namun, nampaknya banyak negara-negara yang tidak menyetujui, terutama tentang masalah jaringan pipa gas Rusia.

Surat kabar Politico menulis, bahwa paket sanksi itu tidak akan diberlakukan sebab kecil kemungkinan UE akan sepenuhnya meninggalkan gas Rusia yang tersisa. Ini karena Jerman dan Italia masih memiliki sambungan pipa gas dengan Federasi Rusia, meskipun impor gas berkurang hingga hampir nol.

Surat kabar itu mengutip seorang diplomat dari negara Uni Eropa yang mengatakan bahwa terlalu banyak yang menentang paket sanksi tersebut.

"Dari apa yang saya dengar, sangat tidak mungkin ini akan diluncurkan. Terlalu banyak perlawanan dari negara-negara yang bergantung pada sisa gas," katanya.

Ia juga memaparkan bahwa masalah ini akan dibahas pada KTT G7 di Jepang pekan mendatang.

Anggota Kelompok Tujuh (G7) dan Uni Eropa akan melarang impor gas pipa Rusia melalui rute di mana Moskow sebelumnya telah mengurangi pasokannya. Langkah itu dirancang untuk mencegah dimulainya kembali pengiriman pipa gas Rusia ke negara-negara seperti Polandia dan Jerman.

Paket sanksi ini juga dapat mempengaruhi jalur pipa Druzhba di bagian utara, yang mengirimkan minyak ke fasilitas pemrosesan di Polandia dan Jerman.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Kementerian BUMN Rombak Susunan Direksi ID FOOD

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:47

Agar Ekonomi Indonesia di Triwulan II Tetap Tumbuh, DPR Ingatkan untuk Lakukan Hal Ini

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:35

Dukung Penuh Pengurus LP3KN, Menag RI Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:34

Iuran BPJS Tidak Berubah Meski Sistem Kelas Dihapus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:14

Resmi, Massimiliano Allegri Bukan Lagi Pelatih Juventus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:12

Ayah Mendiang Eki Doakan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon Segera Ditangkap

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:54

Hendropriyono Yakin Prabowo Lanjutkan IKN

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:35

Percetakan di Banda Aceh Meringis jadi Korban Janji Manis Caleg

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:16

Hendropriyono: Demokrasi Pancasila Tidak Mengenal Oposisi

Sabtu, 18 Mei 2024 | 05:55

Selengkapnya