Berita

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev/Net

Dunia

Medvedev: Setelah Menarik Diri dari CFE, Rusia Bebas Maksimalkan Produksi Senjata dan Alat Pemusnah

RABU, 17 MEI 2023 | 09:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia dapat mengerahkan senjata kapan pun diperlukan untuk melindungi kepentingan nasionalnya. Terutama setelah Moskow mengakhiri perjanjian tentang Angkatan Bersenjata Konvensional Eropa (CFE) yang telah ditandatangani Presiden Vladimir Putin melalui  

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan dengan diakhirinya perjanjian itu, tidak ada lagi yang dapat mencegah apa pun yang Rusia lakukan demi keamanan negaranya.

"Duma Negara telah mengecam Perjanjian CFE. Selamat. Dokumen ini sejak 2007 menjadi tidak relevan bagi kami. Sekarang, tidak ada komitmen internasional yang sebelumnya ditangguhkan yang dapat mencegah kami menempatkan senjata kami di mana pun kami ingin melindungi kepentingan nasional kami," ujar Medvedev di akun Telegramnya pada Selasa (17/5), seperti dikutip dari TASS.

"Itu termasuk bagian dari Rusia yang ada di Eropa," katanya, seraya menambahkan bahwa Rusia akan memaksimalkan produksi senjata, peralatan militer dan khusus serta alat penghancur.

CFE adalah perjanjian pengendalian senjata pasca-Perang Dingin yang ditandatangani pada 19 November 1990, di Paris antara dua blok militer, NATO dan Pakta Warsawa. Perjanjian CFE kemudian baru diadaptasi pada 1997. Negara-negara NATO tidak meratifikasi versi yang diadaptasi dari dokumen ini dan terus mematuhi ketentuan tahun 1990, yang berisi norma senjata konvensional yang berlaku untuk keseimbangan antara NATO dan Pakta Warsawa.

Akibatnya, pada 2007 Rusia terpaksa mendeklarasikan moratorium penerapan ketentuan perjanjian.

Pada 11 Maret 2015, Rusia menghentikan partisipasinya dalam pertemuan Kelompok Konsultatif Bersama Perjanjian CFE, dengan demikian menyelesaikan proses penangguhan keanggotaannya dalam perjanjian tersebut, sementara secara hukum masih tetap menjadi penandatangannya. Sejak saat itu, kepentingan Rusia dalam Joint Consultative Group diwakili oleh Belarusia.

Pada Rabu (10/5), Moskow memutuskan mengakhiri CFE melalui dekrit yang ditandatangani langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Medvedev kemudian menyoroti isu bahwa Rusia telah kehabisan pasokan dan bahkan mengalami banyak kerugian yang menurutnya tidak benar.

“Ngomong-ngomong, salut dengan Macron, yang berpikir bahwa Rusia mengalami banyak kerugian, termasuk kerugian geopolitik," sindirnya, menanggapi pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron pekan lalu bahwa Rusia mengalami kekalahan geopolitik dan menjadi terlalu bergantung pada China.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya