Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

HRW: Partai Komunis China Mata-matai Ponsel Milik Etnis Uighur

SELASA, 16 MEI 2023 | 19:36 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pihak berwenang Partai Komunis China (PKC) memata-matai ponsel milik etnis Uighur di provinsi Xinjiang untuk mengidentifikasi konten yang dianggap radikal oleh pemerintah.

Laporan itu diungkapkan oleh kelompok hak asasi manusia, Human Rights Watch (HRW), yang dimuat ANI News, Selasa (16/5).

Menurut laporan tersebut, kebijakan ketat China telah membuat para Muslim Uighur banyak menghadapi penyelidikan karena dicap sebagai ekstremis hanya karena mereka memiliki salinan Alquran.

Dalam penjelasannya, HRW mengatakan polisi China telah memerintahkan warga provinsi Xinjiang untuk mengunduh aplikasi Jingwang Weishi, yang diduga digunakan penegak hukum untuk memeriksa isi ponsel mereka.

"Polisi China melakukan 11,2 juta pencarian di ponsel lebih dari 1 juta penduduk Uighur, HRW memeriksa 1.000 file dari pencarian tersebut dan menemukan bahwa 57 persen konten yang diidentifikasi sebagai radikal hanyalah konten religius," tulis HRW dalam laporannya.

Pengungkapan HRW ini telah memperlihatkan fakta terbaru terkait penargetan yang terus dilakukan oleh otoritas China kepada siapa saja yang mencoba menjalankan agama mereka di Xinjiang.

Untuk itu HRW mendesak kepada masyarakat internasional agar menyoroti pelanggaran-pelanggaran yang kerap dilakukan pemerintah China terhadap etnis Uighur.

Meskipun sejauh ini PKC telah lama berada di bawah tekanan internasional. Namun langkah itu disebut masih belum menghasilkan perubahan yang banyak.

Sebab, menurut HRW banyak negara lain yang memiliki ketergantungan dengan China khususnya dalam bidang ekonomi, yang membuat mereka enggan mengkritik kekejaman negara itu, seperti Pakistan.

"Ini adalah masalah serius yang dibutuhkan masyarakat internasional untuk menghadapi China agar mengubah sikapnya terhadap minoritasnya," tulis HRW.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya