Berita

Pemimpin oposisi Belarusia yang diasingkan, Sviatlana Tsikhanouskaya/Net

Dunia

Lukashenko Dikabarkan Sakit Parah, Oposisi Belarus Bersiap Bentuk Pemerintah Demokratis

SELASA, 16 MEI 2023 | 13:21 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Rumor tentang kondisi Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko yang sakit parah, akan dimanfaatkan oposisi untuk bersiap membangun pemerintahan demokratis.

Seruan untuk persiapan tersebut dikeluarkan oleh pemimpin oposisi Belarusia yang diasingkan, Sviatlana Tsikhanouskaya dalam sebuh pesan di akun Twitter pribadinya pada Senin (15/5).

Tsikhanouskaya mengatakan kepada para pendukungnya di Belarusia, bahwa oposisi harus siap menghadapi skenario apa pun.

"Ada banyak rumor tentang kesehatan diktator Lukashenko. Bersiaplah dengan baik," cuit Tsikhanouskaya, seperti dimuat Al-Arabiya.

Ia juga menyerukan bantuan dari komunitas internasional guna mendukung tercapainya pemerintahan demokratis di Belarus dan menjauhkan cengkraman Rusia.

"Kami membutuhkan komunitas internasional untuk proaktif dan cepat untuk mengarahkan Belarusia ke jalan demokrasi dan untuk mencegah campur tangan Rusia," tambahnya.

Berdasarkan undang-undang Belarusia, jika Lukashenko dilumpuhkan dan tidak dapat memerintah, maka jabatan Presiden akan digantikan sementara oleh ketua majelis tinggi parlemen, yakni Dewan Republik sampai pemilihan baru diadakan.

Media lokal memberitakan bahwa sudah sepekan terakhir Lukashenko tidak menampakkan diri di hadapan Publik sejak 9 Mei lalu, ketika secara mendadak dirinya tidak menyelesaikan acara parade militer tahunan Rusia di Lapangan Merah Moskow.

Dalam foto yang tersebar, Lukashenko terlihat lelah dan sedikit goyah. Di lengan kanannya terdapat perban kateter IV yang menandakan kondisi kesehatan serius tengah dihadapi pemimpin Belarusia tersebut.

Sementara itu, spekulasi tentang kesehatan Lukashenko yang memburuk meningkat pada Minggu (14/5), ketika dia melewatkan upacara di Minsk dan  digantikan oleh Perdana Menteri Roman Golovchenko.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya