Berita

Paetongtarn Shinawatra dari Partai Pheu Thai menggunakan hak suaranya di Bangkok, Thailand, pada Minggu, 14 Mei 2023/Net

Dunia

Pemilu Thailand, Kejayaan Partai Pheu Thai Diyakini akan Segera Berakhir

SENIN, 15 MEI 2023 | 13:01 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Keunggulan partai oposisi Move Forward dari partai petahana Pheu Thai serta dua partai besar lainnya telah menunjukkan adanya pergeseran politik di Thailand.

Berbagai analis dan kelompok bisnis mengemukakan pandangannya terkait hasil perhitungan sementara dari pemungutan suara yang dilakukan hari Minggu (14/5) lalu.

Pengamat dari Universitas Chulalongkorn, Thitinan Pongsudhirak melihat adanya pertempuran baru dalam politik Thailand.

"Pheu Thai melakukan perang yang salah. Move Forward membawa permainan ke tingkat berikutnya dengan reformasi kelembagaan yang menjanjikan," ujarnya, seperti dimuat Reuters.

Sejalan dengan itu, pengamat dari Universitas Michigan, Ken Mathis Lohatepanont mengatakan hasil pemilu tahun ini menunjukkan bahwa dominasi Pheu Thai dalam politik elektoral telah berakhir.

"Sejak 2001, Pheu Thai telah memenangkan jumlah kursi terbesar di setiap pemilihan dengan nyaman. Setelah dua dekade, kepastian politik Thailand ini telah terbalik. Partai ini sudah berakhir," kata Lohatepanont.

Tetapi, analis dari Universitas Ubon Ratchathani menyebut kemenangan Move Forward tidak akan mudah. Sebab, partai lain seperti Bhumjaithai bisa saja menyatu dengan Pheu Thai untuk melemahkannya.

"Move Forward tidak bisa menerima begitu saja. Jalan Pita (Limjaroenrat) untuk berkoalisi dengan Pheu Thai tidak mudah," jelasnya.

Sementara itu pakar dari National War Collage, Zachary Abuza menilai tantangan yang akan dihadapi Move Forward akan berasal dari senat.

"Saya hanya tidak melihat Senat menghormati keinginan rakyat," ungkap Abuza.

Menurutnya, senat cenderung mempertahankan cengkeraman konservatif-royalis dalam politik.

Populer

Cak Imin Minta Kapolri Bubarkan Muktamar PKB Tandingan

Kamis, 15 Agustus 2024 | 12:52

Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Ternyata Terima Dana Korupsi DJKA

Kamis, 15 Agustus 2024 | 11:21

KPK Dapat Petunjuk Dugaan Suap PAW PDIP dari Buku Hasto

Kamis, 08 Agustus 2024 | 19:35

BHS Kritisi Usul Muhadjir soal Opsi Nasi Jagung di Program Makan Gratis

Rabu, 07 Agustus 2024 | 02:44

Pengamat: Intervensi Kekuasaan Penyebab Airlangga Mundur

Minggu, 11 Agustus 2024 | 19:13

BPIP Perlu Jelaskan Paskibraka Wajib Lepas Hijab

Rabu, 14 Agustus 2024 | 13:49

PKS Harus Ikhlas Terima PDIP Bergabung Usung Anies

Senin, 12 Agustus 2024 | 08:18

UPDATE

Bahlil Belum Tahu Siapa Ketum Golkar Baru

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:55

Cak Imin Minta Komisi II DPR Turun Tangan Telusuri Pencatutan KTP

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:51

Kuasa Hukum Pastikan PT GMI Punya Legalitas Kepemilikan Lahan SMAK Dago

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:48

Pakistan Jadi Negara Asia Pertama yang Laporan Kasus Mpox

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:42

Rusia: Serangan di Kursk Bisa Ciptakan Perang Dunia Ketiga

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:26

Sudah Ada Tersangka, KPK Sidik Dugaan Korupsi Baru di Badan Karantina Pertanian

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:15

KPK Lantik 12 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:09

Polemik Calon Independen, Gerindra Minta Masyarakat Hargai Kerja KPU

Jumat, 16 Agustus 2024 | 16:46

Bawaslu Giat Kesiapsiagaan Pilkada 2024 di Daerah Terluar

Jumat, 16 Agustus 2024 | 16:35

Ketua Komisi I Ingatkan BPIP Soal Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 16 Agustus 2024 | 16:33

Selengkapnya