Berita

Representative Image/Net

Dunia

Setelah Perhitungan Awal Diumumkan, Berikut Tiga Kesimpulan Penting Tentang Pemilu Thailand

SENIN, 15 MEI 2023 | 11:29 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Hasil perhitungan awal dari pemungutan suara Thailand menunjukkan bahwa partai oposisi liberal Move Forward lebih unggul dibanding partai populis, Pheu Thai.

Mengutip Thai Enquirer pada Senin (15/5), sejauh ini Move Forward telah memimpin perolehan sekitar 113 kursi dari 400 kursi parlemen Thailand, sementara Pheu Thai dengan 112 kursi.

Merujuk pada hasil sementara, terdapat tiga kesimpulan penting yang dapat ditarik dari posisi kedua partai sejauh ini.


1. Partai Move Forward Raih Kemenangan Besar

Sedikit yang menduga bahwa Move Forward akan mampu menyalip Pheu Thai. Padahal partai yang disokong oleh mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra memenangkan jumlah kursi terbesar di setiap pemilihan umum sejak tahun 2001.

Selama berbulan-bulan, Pheu Thai memprediksikan dirinya akan meraih kemenangan telak. Namun, sekarang posisinya sangat berbeda.

Alasan demografi diyakini memainkan peran penting dalam peroleh suara. Move Forward berhasil meraih banyak atensi kaum muda yang jumlahnya lebih banyak dalam pemilu Thailand.

Generasi muda cenderung memilih partai dengan arah kebijakan progresif dan kuat seperti Move Forward.


2. Akhir bagi PM Prayut Chan-o-cha

Setelah delapan tahun berkuasa, masa jabatan Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha di Gedung Pemerintah hampir pasti akan berakhir.

Partai United Thai Nation (UTN) memimpin di 24 daerah pemilihan, ini cukup untuk mencalonkan Prayut untuk masa jabatan ketiga.

Kendati demikian, partai Bhumjaithai berada jauh di depan UTN yang memimpin di 64 daerah pemilihan, sementara partai Palang Pracharath (PPRP) dari Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwan berhasil memanfaatkan jaringan lokalnya untuk memimpin di 40 daerah pemilihan.

Dengan jumlah kursi tersebut, Prayut tidak dapat mengklaim mandat demokrasi apa pun, tidak seperti pada tahun 2019 ketika PPRP memenangkan pemilihan umum meskipun memiliki kursi lebih sedikit daripada Pheu Thai.

Dengan suara lebih sedikit dari Bhumjaithai dan PPRP, Prayut juga tidak akan dapat mengklaim memimpin koalisi konservatif.

Sekarang tampaknya Thailand akan menuju perubahan kepemimpinan untuk pertama kalinya dalam delapan tahun.


3. Jalan Pita Limjaroenrat untuk menjadi PM Thailand Cukup Menantang

Hasil pemilu sementara berarti bahwa Move Forward dan Pheu Thai kemungkinan besar akan membentuk pemerintahan koalisi yang akan memiliki mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat.

KPU memiliki waktu 60 hari sebelum mengesahkan hasil pemilu resmi. Ini memberikan jangka waktu yang panjang untuk mendiskualifikasi kandidat.

Terlebih, Pita sendiri sedang menghadapi penyelidikan atas kepemilikan saham medianya dari sebuah perusahaan mati.

Ada kemungkinan partai Move Forward akan kehilangan beberapa kandidat karena berbagai masalah teknis tersebut.

Move Forward harus menangani Senat, badan yang ditunjuk yang memiliki kekuatan untuk bergabung dengan majelis rendah dalam menunjuk perdana menteri.


Pada titik ini, apakah Senat bersedia atau tidak untuk menghormati mandat Move Forward masih belum jelas, meskipun beberapa senator telah mengumumkan sebelum pemilihan bahwa mereka tidak bermaksud menggunakan hak mereka untuk memilih perdana menteri.

Move Forward harus bisa membentuk koalisi besar dengan menggaet Bhumjaithai atau PPRP. Sebab, apabila kedua partai itu bergabung Pheu Thai, kemungkinan Senat akan enggan mendukung Pita sebagai Perdana Menteri.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya