Berita

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia/Net

Politik

Giliran Menteri Meniru Jokowi, Pakai Kantor Kementerian untuk Bicara Capres

MINGGU, 14 MEI 2023 | 12:58 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Selain Presiden Joko Widodo yang menggunakan Istana Negara untuk urusan mendukung calon presiden (capres), kini muncul menteri yang juga dianggap menyalahgunakan kewenangannya dengan berbicara soal capres.

Menteri yang dianggap menyalahgunakan kewenangan dengan menggunakan atribut kementerian adalah Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia. Ini lantaran Bahlil, dalam sebuah video yang beredar, turut membicarakan masalah capres di kantor kementeriannya.

"Setelah Jokowi terang-terangan dukung Ganjar sebagai capres PDIP, ada menteri yang meniru Jokowi. Menggunakan kantor kementerian untuk bicara copras-capres. Ini jelas menyalahgunakan wewenang," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/5).

Menurut Muslim, tidak pantas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia berbicara soal capres seperti dalam video yang beredar di media sosial. Apalagi saat itu, terdapat bendera kementerian di samping Bahlil.

"Berarti secara resmi gunakan fasilitas negara untuk kampanye. Kesalahan ini dicontoh oleh Jokowi, dan menteri mulai ikuti Jokowi. Ini jelas-jelas salah," pungkas Muslim.

Dalam video yang beredar di media sosial, Bahlil menyoroti soal survei tingkat kepuasan dari masyarakat kepada Presiden Jokowi sebesar 82 persen. Bahlil menganggap, tingkat kepuasan tersebut menjadi catatan rekor sejarah Presiden Indonesia, bahkan tertinggi di dunia.

"Hati-hati ini capres-capres, kalau mau jauh-jauh dengan Pak Jokowi, ya sudah hasilnya tau sendiri. Jadi ini saya mau jujur ini, bagi capres-capres yang mau menang, maka baik-baik lah kalian dengan Bapak Presiden Jokowi,” ujar Bahlil.

“Tapi kalau capres yang mau bikin antitesa dengan Pak Jokowi, ya silakan, hasilnya juga akan ketahuan. Kenapa? Ini bukan kata saya nih, kata survei ini,” sambungnya dalam video yang beredar di media sosial.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

UPDATE

Korupsi Menggila, Bangsa Ini Dibawa ke Mana?

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:31

Resesi AS Cuma Omon-Omon, Dolar Tembus Rp16.400

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:29

Legislator PAN Ungkap Ada Perang Mafia di Tubuh Pertamina

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:16

DPR: Kehadiran Pak Simon di Pertamina Getarkan Indonesia

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:07

BI dan State Bank of Vietnam Sepakat Perkuat Kerja Sama Bilateral

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:56

Masa Jabatan Ketum Partai Digugat di MK, Waketum PAN: Itu Masalah Internal

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Anggaran FOLU Net Sink 2030 Non APBN Bisa Masuk Kategori Suap

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Pandawara Group Sampaikan Kendala ke Presiden, Siap Berkolaborasi Atasi Sampah

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:39

DPR Pertanyakan Pertamina soal ‘Grup Orang-orang Senang’

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:37

Menhan: 3 Pasal UU TNI Bakal Direvisi

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:24

Selengkapnya