Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Dipecat Sepihak, Mantan Pegawai TikTok Bocorkan Rahasia

MINGGU, 14 MEI 2023 | 06:30 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Di tengah banyaknya kekhawatiran keamanan dari aplikasi TikTok, seorang mantan eksekutif dari perusahaan tersebut membocorkan rahasia raksasa teknologi itu.

Menurut mantan pegawai bernama Yintao Yu yang dipecat dari jabatan kepala teknik untuk operasi induk perusahaan ByteDance yang berbasis di AS, TikTok telah mencuri banyak konten dari pesaingnya seperti Instagram dan Snapchat, serta berfungsi sebagai alat propaganda bagi pemerintah China.

Tuduhan tersebut dikatakan oleh Yu sebagai bagian dari gugatan yang ia layangkan awal bulan ini di Pengadilan Tinggi San Francisco, atas penghentian sepihaknya yang ia nilai salah. Yu mengklaim dia dipecat karena mengungkapkan perilaku salah yang dia lihat di perusahaan.

Berdasarkan laporan yang dimuat Al Arabiya, Sabtu (13/5), Yu menuduh ByteDance banyak melakukan pelanggaran pencurian konten dan kurasi konten yang dapat menguntungkan perusahaannya atau pemerintah China.

“Dalam pantauan Yu, ByteDance terus mempromosikan konten yang mengungkapkan kebencian terhadap Jepang, menurunkan konten video yang menunjukkan dukungan untuk protes Hong Kong, menghapus konten pengguna dari situs web pesaing tanpa izin, serta menggunakan akun palsu untuk meningkatkan metrik di platformnya,” ujar Yu.

Selain itu, perusahaan tersebut juga terus memodifikasi programnya drngan mengorek data dari pengguna di AS saat para pegawainya berada di Washington. Dengan banyaknya pelanggaran yang telah disebutkan Yu, sebagai sesama eksekutif TikTok yang bertanggung jawab atas algoritme aplikasi, kekhawatiran pria tersebut terus diabaikan.

Untuk itu Yu mencari ganti rugi karena telah kehilangan pendapatan, dan 220.000 saham ByteDance yang belum sempat ia miliki pada saat dia dipecat secara sepihak.

Tuduhan itu muncul ketika TikTok salah satu aplikasi media sosial paling populer di AS menghadapi pengawasan ketat di Washington dan beberapa negara lainnya tentang keamanan datanya dari pemerintah China.

Atas keraguan tersebut, banyak negara yang telah melarang penggunaan aplikasi berbagi video itu. Sementara TikTok sendiri telah menyatakan tidak pernah memberikan data pengguna AS kepada pemerintah China dan tidak akan melakukannya jika diminta. Namun pengungkapan Yu berkata sebaliknya.

Populer

Permainan Jokowi Terbaca Prabowo dan Megawati

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:01

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Mengapa KPK Keukeuh Tidak Mau Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi?

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

UPDATE

Irwasum Polri Pimpin Panen Jagung Serentak di Madiun

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:40

Alex Indra Minta Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Pangan di Ramadan dan Lebaran

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:37

Pemerintah dan Pertamina Jamin Stok Elpiji Aman Jelang Lebaran

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:34

Cak Imin Ceramahi Mendes Yandri: Hati-Hati jadi Pejabat

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:24

Kelompok Ini Berhak Dapat Layanan Transportasi Gratis di Jakarta

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:23

Satgas Damai Cartenz Buru Enam Napi Lapas Wamena yang Kabur

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:08

Cagub Papua Mathius Fakhiri: Keadilan Akhirnya Datang Juga

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:07

PKS Siapkan Berbagai Program Sosial Selama Ramadan

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:47

KWI Anugerahi Penghargaan Tujuh Organisasi Lintas Iman

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:45

DPR Ditagih Selesaikan RUU Pemilu

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:45

Selengkapnya