Berita

Representative Images/Net

Dunia

Adopsi Ajaran Buddha, India Bangun Hubungan di Dunia dengan Perdamaian

SABTU, 13 MEI 2023 | 11:12 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Melalui ajaran agama Buddha yang berasal dari India, New Delhi telah lama berbagi banyak akar budaya dan sejarah yang mendalam dengan dunia, khususnya negara-negara di Asia.

Menurut Duta Besar India untuk Amerika Serikat, Taranjit Singh Sandhu, warisan agama Buddha merupakan salah satu anugerah terbesar negaranya untuk dunia, karena praktiknya telah menjadi faktor pemersatu dan perdamaian di berbagai negara.

"Agama Buddha adalah salah satu anugerah terbesar dari India sejak lebih dari 2500 tahun yang lalu dan dipraktikkan di lebih dari 100 negara saat ini. Ini adalah faktor pemersatu yang kuat," katanya.


Sejalan dengan prinsip Buddha yang terus menyerukan jalan damai, India berupaya untuk terus menjaga warisan budaya agama tersebut dengan membentuk hubungan baik dan damai dengan banyak negara-negara di dunia.

Seperti dimuat ANI News, Jumat (12/5), baru-baru ini India menyelenggarakan The Global Buddhist Summit yang diselenggarakan oleh Konfederasi Buddhis Internasional dan bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan India.

Dihadiri oleh delegasi dari hampir 30 negara, termasuk Taiwan, Myanmar, Thailand, Vietnam, Sri Lanka, dan Mongolia, KTT itu bertujuan untuk menandai signifikansi dan pentingnya India dalam agama Buddha, juga sebagai alat untuk dapat meningkatkan hubungan budaya dan diplomatiknya dengan negara lain.

Menurut sebuah artikel di World Economic Forum, kegunaan potensial Buddhisme sejauh ini telah digunakan India dalam mendasari kebijakan luar negeri, ekonomi, dan budaya negaranya.

Kehadirannya sejak ribuan tahun lalu di wilayah tersebut, dengan citranya sebagai agama yang damai dianggap sebagai adopsi ideal yang digunakan oleh India untuk menjalankan diplomasinya yang lunak, dengan fokus negara itu yang terus membangun hubungan pada kekuatan perdamaian, serta non-koersif atau tanpa paksaan, yang sejalan dengan ajaran Buddha.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya