Presiden Recep Tayyip Erdogan/Net
Sejumlah media asing yang memberitakan tentang pemilihan umum Turkiye mendapat kecaman dari calon presiden petahana Recep Tayyip Erdogan.
Berbicara pada Jumat (12/5), Erdogan mempertanyakan beberapa media Barat yang dalam artikelnya mencoba mempengaruhi opini publik Ankara.
"Apa yang dikatakan semua majalah di sampulnya? 'Erdogan harus pergi.' (Yang diterbitkan) di Jerman, Prancis, dan Inggris mengatakan demikian. Ada apa dengan Anda?" tanya Erdogan di sebuah acara di Istanbul, seperti dikutip dari
Anadolu Agency."Bagaimana Anda menempatkan kata-kata ini di sampul majalah ini? Bukan Anda, Barat! Bangsa saya yang memutuskannya," ujarnya.
Pernyataannya muncul setelah majalah Inggris The Economist menargetkan presiden Turki dengan sampul yang bertuliskan "Selamatkan demokrasi", "Erdogan harus pergi", dan "Pilih!"
Majalah French Le Point dan L'Express juga menampilkan sampul anti-Erdogan.
Pada kesempatan yang sama Erdogan membahas mengenai klaim Kemal Kilicdaroglu, lawannya dalam pemilihan, tentang campur tangan Rusia dalam pemilu mendatang.
"(Kilicdaroglu berkata) Rusia memanipulasi pemilu di Turkiye. Anda memalukan!" kata Erdogan.
"Jika saya mengatakan 'Amerika memanipulasi pemilu di Turkiye, Jerman memanipulasinya, Prancis memanipulasinya, Inggris memanipulasinya', apa yang akan Anda (Kilicdaroglu) katakan?" tambahnya.
Presiden mengatakan dia berhubungan dengan negara-negara ini selama 20 tahun dan bertanya kepada Kilicdaroglu: "Berapa kali Anda datang bersama mereka? Bagaimana Anda mengenal mereka?"
Sebelumnya Kilicdaroglu pada Kamis menuduh Rusia berada di balik konten video yang diduga mendiskreditkan calon presiden dalam pemilihan mendatang.
"Teman-teman Rusia yang terkasih, Anda berada di balik montase, konspirasi, konten palsu yang dalam, dan rekaman yang diekspos di negara ini kemarin," kata Kilicdaroglu di Twitter.
"Jika Anda ingin persahabatan kami berlanjut setelah 15 Mei, lepaskan tangan Anda dari Turki. Kami masih mendukung kerja sama dan persahabatan," lanjutnya.
Rusia sendiri sudah membantah klaim saingan utama Erdogan tersebut melalui pernyataan yang disampaikan Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Jumat.
"Tidak mungkin ada campur tangan Rusia dalam pemilu Turki, dan mereka yang menyebarkan desas-desus seperti itu adalah pembohong," katanya.