Gubernur Maluku, Murad Ismail/Net
Keputusan DPP PDI Perjuangan memberhentikan Murad Ismail sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Maluku diterima dengan tangan terbuka.
Murad Ismail yang kini menjabat sebagai Gubernur Maluku justru berterima kasih kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan mendoakan yang terbaik.
“Harapan saya semoga Ibu Hj Megawati Soekarnoputri dan keluarga selalu dikarunia kesehatan oleh Allah SWT," kata Murad Ismail dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (12/5).
Sebagai seorang mantan perwira tinggi di Korps Brimob Polri, ia akan tetap patuh dan setia kepada keputusan partai yang membesarkannya. Murad Ismail pun memastikan akan menutup pintu bagi partai politik lain yang ingin meminangnya.
“Sejak awal saya bersikap untuk tidak mau dan tidak akan melamar sebagai anggota parpol manapun. Saya bersedia menerima, melaksanakan tugas, dan perintah dari terhormat Ibu Hj Megawati," tegasnya.
Pun demikian dengan keluarnya Surat Keputusan DPP PDIP tentang pemberhentian dirinya sebagai Ketua DPD PDIP Provinsi Maluku, ia menyatakan siap mematuhinya.
"Terima kasih kepada Ibu Megawati yang telah menugaskan dan mempercayakan saya untuk memimpin DPD PDIP Provinsi Maluku sejak bulan Juli 2019 sampai dengan Mei 2023 ini," tutupnya.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat memastikan status Murad Ismail sudah diberhentikan dari PDIP. Keputusan tersebut dilakukan lantaran istri Murad, Widya berlabuh ke Partai Amanat Nasional (PAN).
Sesuai aturan PDIP Nomor 25a, pasangan suami istri anggota PDIP dilarang berbeda partai.
"Diberhentikan. Otomatis, karena istrinya sudah (keluar dari PDIP)," kata Djarot, Kamis (11/5).