Sebuah keputusan mengejutkan disampaikan Elon Musk yang mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO Twitter pada Kamis (11/5).
Ia mengatakan akan mundur dalam enam minggu ke depan untuk memberi jalan bagi kepala eksekutif wanita yang tidak disebutkan namanya.
"Senang mengumumkan bahwa saya telah merekrut CEO baru untuk X/Twitter. Dia akan mulai ~6 minggu lagi!” cuit Musk tanpa menyebut nama calon penggantinya itu, seperti dikutip dari
AFP, Jumat (12/5).
Sang taipan menambahkan bahwa dia akan beralih ke peran sebagai ketua eksekutif dan chief technology officer, di mana dia akan fokus pada “mengawasi produk”.
Musk menempatkan dirinya sebagai CEO Twitter setelah mengakuisisi perusahaan itu dengan sekitar 44 miliar dolar AS, pada Oktober 2022.
Dalam beberapa bulan sejak itu, Musk telah membatalkan banyak kebijakan pembatasan platform dan merilis kumpulan dokumen yang merinci kolaborasinya di bawah manajemen sebelumnya, dengan pemerintah AS dan LSM pro-sensor untuk melumpuhkan konten anti kemapanan.
Musk juga memecat sekitar tiga perempat staf Twitter dan memperkenalkan model langganan berbayar yang kontroversial dalam upaya untuk membuat perusahaan itu untung.
Berita pengunduran diri Musk mengikuti jajak pendapat pada bulan Desember di mana dia bertanya kepada pengguna Twitter apakah dia harus mundur sebagai CEO. Sekitar 57 persen responden menjawab dia harus melakukannya, dan Musk mengatakan dia akan menghargai keinginan mereka segera setelah dia menemukan seseorang yang "cukup bodoh untuk menerima pekerjaan itu."