Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Salah Besar jika Barat Bisa Lakukan Perang Ekonomi Melawan Rusia Murni tanpa Bom dan Peluru

JUMAT, 12 MEI 2023 | 06:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebagian besar negara Barat belum siap menghentikan bisnisnya dengan Rusia. Hal itu bisa terlihat dari bagaimana mereka tergopoh-gopoh dan menggerutu karena harus mengalihkan pasokan minyak dan gasnya ke India dan China.

Ketika Barat meluncurkan banyak sanksi kepada Moskow termasuk pelarangan minyak dan gas, bukan Rusia yang menderita tetapi justru ekonomi Eropa yang tercabik-cabik. Konon, ekonomi Eropa kesal karena konsekuensi penolakannya yang tiba-tiba terhadap energi Rusia. Ekonomi Rusia juga terluka tetapi tidak seserius yang diharapkan Barat.

Itu artinya, "Negara-negara Barat telah gagal mencapai tujuan mereka dengan perang ekonomi yang mereka keluarkan di Rusia setelah dimulainya operasi militer khusus di Ukraina," isi editorial mingguan Spectator Inggris yang diterbitkan di situs webnya pada Kamis (11/5).

Menurut majalah tersebut, sebenarnya beberapa negara di Barat memiliki sikap seperti negara non-Barat yang tidak memiliki keinginan untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia karena tau konsekuensinya. Namun, ada desakan yang membuat mereka terpaksa meluncurkan sanksinya.

“Barat memulai perang sanksinya dengan rasa pengaruhnya sendiri yang dilebih-lebihkan di seluruh dunia. Seperti yang telah kami temukan, negara-negara non-Barat tidak memiliki keinginan untuk menjatuhkan sanksi baik pada Rusia maupun oligarki Rusia. Sampai saat ini, ekonomi Rusia ternyata belum hancur," kata editorial itu, seperti dikutip dari TASS.

"Langkah untuk mendeklarasikan perang sanksi terhadap Rusia "belum tentu salah", tetapi menunjukkan bahwa Barat "salah besar" jika terus berpikir bahwa di masa depan mereka dapat berperang murni dengan sarana ekonomi, tanpa bom atau peluru," kata artikel itu.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Jika Dikelola Ugal-ugalan, Dana Haji Bisa Tergerus

Sabtu, 28 September 2024 | 06:05

Puluhan Pekerja PLTU Celukan Bawang Tuntut Pesangon

Sabtu, 28 September 2024 | 05:40

Waskita Karya Selesaikan Pembangunan 23 Ruas Jalan Tol

Sabtu, 28 September 2024 | 05:14

Rieke Diah Pitaloka Plong Parlemen Tolak Ekspor Pasir Laut

Sabtu, 28 September 2024 | 05:05

Jakarta Raih Penghargaan Anindhita

Sabtu, 28 September 2024 | 04:52

Bank Sampah Didorong Bisa Mandiri Secara Ekonomi

Sabtu, 28 September 2024 | 04:16

Kampanye Pilkada Jateng Lewat Medsos Rawan Penyebaran Hoaks

Sabtu, 28 September 2024 | 04:14

Kakek Tuna Netra Bersama Anak Perempuannya Disidang Kasus Pengeroyokan

Sabtu, 28 September 2024 | 03:44

Kasih Cucu Duit Tiga Gepok, Zulhas Tak Malu Sama Rakyat!

Sabtu, 28 September 2024 | 03:14

Mahasiswa Demo Bawa Mobil Sedot WC, Rocky Gerung: Potret Kejaksaan Sarat Masalah

Sabtu, 28 September 2024 | 03:01

Selengkapnya