Berita

Ilustrasi peserta UTBK/Net

Nusantara

Kasus Perjokian UTBK-SNBT di USU Diduga Libatkan Tempat Bimbel

JUMAT, 12 MEI 2023 | 05:53 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kasus perjokian dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Universitas Sumatera Utara (USU) memunculkan nama salah satu tempat bimbingan belajar (Bimbel) di Kota Medan.

Peserta yang diamankan terkait aksi perjokian tersebut disebut merupakan peserta Bimbel berinisial EM. Aksi perjokian ini disebut difasilitasi langsung oleh orang-orang yang berkecimpung dalam Bimbel EM.

Informasi yang diperoleh Kantor Berita RMOLSumut menyebutkan, jauh sebelum jadwal pelaksanaan ujian di USU, mereka sudah mengikuti bimbel di EM. Mereka mengikuti bimbel agar lulus seleksi di fakultas favorit mereka.


Kemudian, sebelum mengikuti ujian di USU, mereka dikumpulkan di salah satu hotel di Jalan Pattimura Medan untuk dibriefing terkait aksi perjokian yang akan dilakukan. Mulai dari hal teknis termasuk penempatan sejumlah alat komunikasi di tubuh peserta.

Menurut sumber Kantor Berita RMOLSumut, ada 13 orang calon peserta ujian yang dikumpulkan oleh para joki di hotel tersebut. Umumnya mereka memilih jurusan favorit yakni Fakultas Kedokteran di Pulau Jawa.

Dari penelusuran, tempat bimbel yang beralamat di Helvetia Tengah tersebut selalu menggaransi peserta mereka lulus di jurusan favorit masing-masing. Bahkan tingkat kelulusannya hingga 110 persen dengan jaminan uang kembali jika peserta tidak lulus. Redaksi mencoba menelusuri nomor telepon yang tertera pada bimbel EM tersebut namun tidak dapat dihubungi.

Dugaan praktik perjokian ini dibenarkan olah Wakil Rektor I USU, Dr Edy Ikhsan. Kepada Kantor Berita RMOLSumut ia mengatakan terbongkarnya praktik ini berkat kejelian tim pengawas dalam mengawasi para peserta.

“Saat ini para peserta yang diamankan sudah kami serahkan kepada pihak kepolisian. Pemeriksaan selanjutnya tentu kita serahkan kepada mereka untuk mengungkap adanya dugaan sindikat pendidikan dalam kasus ini,” jelas Edy.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya